Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Francesco Bagnaia: Saya dan Fabio Quartararo Harus Ambil Risiko

Akhir pekan Francesco Bagnaia di Phillip Island dibuka dengan Jumat yang sulit karena angin. Rider Ducati itu menemukan solusi, setidaknya pada level kecepatan. Soal peluang, ia tak ingin membuat kalkulasi.  

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Francesco “Pecco” Bagnaia menutup hari pertama rangkaian Grand Prix Australia, putaran ke-18 MotoGP 2022, dengan finis kedelapan dalam latihan bebas kedua (FP2) di Sirkuit Phillip Island.

Posisi itu mungkin tidak menggambarkan kebenaran tentang potensi Bagnaia dan Desmosedici GP22-nya di trek sepanjang 4,4 kilometer tersebut.

Memang benar, ia mengalami kesulitan terkait angin, tetapi bersama timnya, Bagnaia menemukan solusi untuk menempatkan dirinya, paling tidak di tingkat kecepatan balap (race pace). Yang kurang, utamanya adalah time attack, seperti diakuinya.

“Sejujurnya tadi pagi (FP1) saya berkutat dengan angin, lalu kami melakukan sesuatu yang memperbaiki situasi dan faktanya saya juga meningkatkan kecepatan pada run kedua dan ketiga,” ujar Bagnaia.

Baca Juga:

“Sesi sore (FP2), angin lebih kencang dan mungkin karena dari pengaturan dan gaya berkendara, saya jadi sedikit kesulitan. Sekali lagi, kami berhasil mengambil langkah dan di run ketiga (15 menit terakhir) saya punya pace lebih baik dengan bannya.     

“Namun, pada time attack saya tidak bisa membuat lap yang bagus. Saya cukup senang dengan feeling di tahap akhir FP2, tetapi tidak dengan time attack. Saya kehilangan waktu di Tikungan 1 dan T3, sedangkan di T2 dan T4 saya cepat. Ini aneh. Bagaimanapun, kami sudah tahu apa yang perlu diperbaiki.”

Berdasarkan prakiraan cuaca, Jumat adalah hari paling bermasalah selama akhir pekan GP Australia dari segi angin. Artinya, Sabtu dan Minggu, situasinya kemungkinan akan lebih ideal bagi para rider.

Kendati demikian, Pecco Bagnaia merasa tetap penting untuk mengantisipasi dan mengatur set-up paling baik. Pasalnya, tidak ada pasti seperti apa cuacanya.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Bahkan, jika akan ada angin besok, kami telah menemukan cara untuk tetap bisa kompetitif, sebab kami meningkat di dua sesi pertama. Juga, sangat sulit membuat prakiraan cuaca di sini: hujan deras saat makan siang hari ini juga, tetapi FP2 kering.”

Dengan hanya dua poin memisahkannya dengan pemimpin klasemen Fabio Quartararo (Yamaha), Pecco ditanya apakah berencana menerapkan taktik khusus melawan rival utamanya itu di Phillip Island.

Salah satu anak didik legenda MotoGP Valentino Rossi tersebut mengaku ingin melanjutkan dengan cara sama yang memungkinkannya memangkas gap dengan El Diablo hingga 89 poin dalam tujuh race.

“Saya harus mengambil risiko, dia (Quartararo) pun begitu, karena penting untuk tetap di depan. Dua race ini (Australia dan Malaysia) bukan yang terbaik bagi motor kami, tetapi kami telah menunjukkan bisa kompetitif di mana pun,” ucap Pecco.

“Strateginya akan selalu sama seperti balapan-balapan sebelumnya, mencoba mendorong dan melakukan yang terbaik tanpa terlalu memikirkan peluang juara, sebab inilah waktunya untuk menyerang.”

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Catatan Michelin soal Performa Ban dari FP1-FP2 MotoGP Australia
Artikel berikutnya Angin dan Suhu Dingin Bantu Pol Espargaro di Phillip Island

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia