Bagnaia Tak Bisa Bayangkan Juara Tanpa Menangi Lomba
Francesco “Pecco” Bagnaia mengambil alih pimpinan klasemen MotoGP setelah finis di podium kedua GP Spanyol, Minggu (2/5/2021) petang WIB.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Hasil lomba keempat Kejuaraan Dunia MotoGP 2021 yang digelar di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol, tersebut merupakan finis podium ketiga bagi Pecco musim ini. Pembalap skuad pabrikan Ducati Lenovo itu finis P3 di Qatar, keenam di Doha, dan P2 beruntun di Portugal dan Spanyol.
Di Jerez, Pecco finis tepat di belakang rekan setimnya, Jack Miller, yang menjadikan Ducati finis 1-2 pertama di kelas utama sejak GP Rep. Ceko 2018 lewat Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo.
Keberhasilan Bagnaia dan Miller tidak lepas dari masalah fisik yang dialami perah pole position, Fabio Quartararo. Pembalap tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP yang mencetak empat pole beruntun terakhir di Jerez dan dua terakhir (Spanyol dan Andalucia musim lalu) memenanginya, itu hanya mampu finis di P13.
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
“Sangat aneh kami mampu finis 1-2 di trek favorit Yamaha ini. Quartararo selalu cepat di sini. Mereka bilang ia mengalami masalah pada lengan. Tanpa kendala ini, saya yakin ia yang menang,” tutur Bagnaia yang kini unggul dua poin atas Quartararo di P2 klasemen.
“Tetapi, dua podium tertinggi Ducati di Jerez, jelas sangat jarang terjadi. Kami memang bekerja sangat keras untuk hasil ini.”
Pecco menjelaskan, pada lomba sebelumnya di Portugal, Ducati tidak mampu berbuat banyak kendati tidak melakukan perubahan signifikan. Dari situ, pabrikan asal Italia tersebut melakukan banyak ubahan di Spanyol.
“Strategi kami (di Jerez) adalah tenang di awal lomba. Saya sangat senang karena kami kini berada di puncak klasemen,” kata pembalap asal Italia, 24 tahun itu.
Podium utama yang direbut Miller di Jerez juga menjadi kemenangan pertama Ducati di MotoGP musim ini, sekaligus perdana dalam 15 tahun di trek legendaris Spanyol itu setelah Loris Capirossi melakukannya pada 2006.
Sukses Bagnaia memimpin klasemen juga memotivasi Ducati untuk tetap berada di jalur perburuan gelar juara dunia MotoGP. Sejak turun pada 2003, Ducati baru sekali merebut gelar juara dunia pembalap lewat Casey Stoner pada 2007.
“Sejauh ini saya belum mampu memenangi balapan di MotoGP (debut pada 2019). Jadi, saya tidak bisa memikirkan gelar juara dunia tanpa menguasai lomba,” kata Bagnaia yang musim lalu masih berseragam tim satelit Ducati, Pramac Racing.
“Namun, semua tahu Joan Mir (Suzuki Ecstar) mampu juara dunia karena sangat konsisten. Saat memiliki peluang menang, kami harus memaksimalkannya. Tetapi dalam situasi sulit seperti di Jerez (bukan trek favorit Ducati), kami harus bisa memastikan mampu merebut poin-poin penting.
“Saya hanya akan memikirkan bagaimana menjalani balapan demi balapan dengan baik. MotoGP baru berlangsung empat lomba (total 19). Kami belum bisa memikirkan gelar juara dunia. Namun, saya senang mampu berada di puncak klasemen,” ucap Francesco Bagnaia.
Foto-foto Balapan MotoGP Spanyol 2021, Minggu (2/5/2021)
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments