Bagnaia tak dijamin dapat motor pabrikan Pramac

Anak didik Valentino Rossi itu menjadi pembalap Moto2 pertama yang mengamankan kursi MotoGP pada 2019 dan 2020. Bagnaia telah menandatangani kontrak secara langsung dengan Ducati pertengahan Februari lalu.

Ia bakal menggantikan Danilo Petrucci, yang mana mengonfirmasi 2018 adalah musim terakhirnya bersama Pramac Racing, serta diyakini mencari status pembalap pabrikan musim depan.

Akan tetapi, Guidotti menegaskan, Bagnaia tak berarti akan mendapatkan motor spek pabrikan seperti Petrucci, mengingat hal tersebut tidak masuk akal untuk seorang rookie.

“Kami belum melihat strategi yang akan dilakukan Ducati. Saat ini, kami memiliki satu motor pabrikan dan satu motor dari tahun sebelumnya,” ucap Guidotti kepada Motorsport.com.

“Jika ini terus berlanjut, kami harus menunggu dan melihat siapa yang mendapat motor pabrikan. Juga karena Desmosedici GP agak eksperimental. Jadi, memberikannya kepada rookie bisa menjadi kontraproduktif.

“Pertama-tama, seorang rookie perlu mengendarai motor sebanyak mungkin untuk menjadi percaya diri. Tidak ditentukan motor pabrikan dimiliki Bagnaia, itu mungkin bahkan tidak membantu baginya.”

Menghindari risiko

Guidotti menambahkan, keputusannya yang terburu-buru merekrut Bagnaia didasarkan fakta, bahwa Petrucci dan Jack Miller merupakan kandidat pembalap pabrikan pada 2019.

“Kami telah mengikuti [Bagnaia] untuk beberapa waktu dan dia adalah seorang pembalap yang dapat Anda pertaruhkan untuk masa depan. Ducati berpikiran sama, karena kontraknya langsung dengan mereka,” tandasnya.

“Kami ingin memulai lagi dengan seorang pembalap dari Moto2 untuk sementara waktu sekarang.

“Ini juga dipengaruhi oleh pernyataan pembalap kami, yang berhak mendapatkan tempat di tim pabrikan tahun depan. Ada risiko dan tanpa solusi yang baik sampai Juni.

“Itu sebabnya kami memilih untuk melakukan langkah awal, yang sebenarnya bukan gaya kami, tetapi terkadang keadaan menuntut Anda membuat pilihan.”

10