Bagnaia Tak Terlalu Senang meski Kuasai Klasemen MotoGP

Rider Italia datang ke Sirkuit Phillip Island, Minggu (16/10/2022), dengan perolehan lebih sedikit dua poin dari Fabio Quartararo. Dengan pembalap Yamaha Factory Racing memulai dari baris kedua, Bagnaia pun terpacu untuk menang.

Motivasinya sedikit kendur ketika mengetahui El Diablo tereliminasi usai crash. Ia sempat berebut posisi terdepan dengan Alex Rins dan Marc Marquez.

Pada akhirnya, Pecco mesti mengakui kehebatan pembalap Suzuki di lap terakhir. Karena main aman, ia pun finis di peringkat ketiga.

“Saya gembira dengan kejuaraan, tapi tidak terlalu untuk balapan. Semua berubah bagi saya ketika melihat Quartararo keluar, jadi saya sedikit kalem dan berpikir untuk tidak melakukan apa pun yang bodoh untuk memenangi balapan,” ujarnya.

“Saya sudah membuat terlalu banyak kesalahan tahun ini untuk menambah lainnya lagi.”

Ducati tidak pernah finis dengan baik di Phillip Island kecuali era Casey Stoner. Pecco finis tiga besar dengan susah payah mengelola ban. Sisi kiri ban depannya sangat aus.

“Di Australia, motor saya jelas kencang di trek lurus tapi di sisa sirkuit berkurang, banyak bergerak dan sangat tidak stabil,” ia menambahkan.

Baca Juga:

Bagnaia meninggalkan Australia dengan kedudukan berbalik. Ia membuka gap 14 poin dari Quartararo. Harapan untuk mengunci titel melambung ketika menatap MotoGP Malaysia.

“Sekarang, kami akan pergi ke Malaysia dengan trek bagus. Di Sepang, tidak akan mudah tapi saya kira motor kami bisa lebih membantu di sana,” katanya.

Saat dimintai pendapat tentang kemunduran signifikan yang dialami musuh utamanya, Quartararo, Pecco menandaskan tidak bisa bicara banyak.

“Sejujurnya, saya tidak tahu apa situasinya. Namun jelas bahwa dia berada dalam situasi sulit karena dia kompetitif, tapi dalam balapan, dia punya masalah,” katanya.

“Dalam kualifikasi, dia mengalami kesulitan untuk sampai posisi atas. Yamaha memiliki beberapa masalah dalam balapan.

“Saya tidak tahu apakah masalah pada ban karena mesin mereka lamban, tapi saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka.”