Bahan Bakar dan Performa Ban Jadi Kunci di Qatar
Ducati dan Jack Miller difavoritkan menang pada lomba pembuka di Qatar menyusul hasil tes pramusim. Kunci sukses di Losail adalah jumlah bahan bakar dan ban.
Francesco Bagnaia, Ducati Team Jack Miller, Ducati Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Tim pabrikan (works team) Ducati memenangi dua lomba terakhir GP Qatar lewat Andrea Dovizioso pada 2018 dan 2019. Musim 2020 lalu, kelas MotoGP tidak dilombakan di Sirkuit Internasional Losail karena pandemi Covid-19.
Tanda-tanda Ducati bakal kembali menguasai GP Qatar 2021 yang akan digelar pada 26-28 Maret nanti juga sudah mulai terlihat. Pembalap baru works team Ducati Lenovo, Jack Miller, menggila selama lima hari tes yang terbagi dalam dua periode tes.
Miller mencatat waktu lap tercepat dengan 1 menit 53,183 detik. Sebagai perbandingan, pada tes resmi MotoGP 2020 yang digelar Februari tahun lalu, Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP) melesat tercepat dengan 1 menit 53,858 detik.
Tim-tim rival memprediksi Ducati akan mengurangi tenaga Desmosedici GP21 untuk lomba nanti karena batasan jumlah bahan bakar maksimal 22 liter untuk lomba berdurasi 22 lap atau setara 118,66 km (panjang trek Losail: 5,380 km).
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing, berada di P2 waktu lap kombinas tes pramusim MotoGP 2021 di Qatar yang membuatnya juga difavoritkan menang pada lomba pertama musim ini di Losail, 28 Maret nanti.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Selain waktu lap, top speed Ducati Desmosedici GP21 juga menakutkan setelah pembalap tim satelit Johann Zarco (Pramac Racing) melesat hingga 357,6 km/jam. Torehan Zarco tidak bisa menjadi rekor karena dibuat bukan pada akhir pekan lomba.
Dengan begitu, rekor resmi kecepatan maksimal MotoGP masih dipegang Dovizioso yang menembus 356,7 km/jam di sesi latihan bebas ketiga (FP3) GP Italia 2019. Dovi melakukannya di Sirkuit Mugello dengan Ducati Desmosedici GP19.
Jika Ducati menguasai tes pramusim lewat waktu lap dan top speed, Yamaha diyakini memiliki kecepatan lomba (race pace) terbaik di antara pabrikan lainnya. Menariknya, meskipun kerap bagus dalam tes resmi di Doha, Yamaha terakhir menang pada 2017.
Sejak Losail menjadi tuan rumah MotoGP pada 2004, Yamaha menjadi pabrikan yang paling sering menang masing-masing lewat Valentino Rossi empat kali (2005, 2006, 2010, 2015), Jorge Lorenzo tiga (2012, 2013, 2016), dan Vinales satu (2017).
Setelah itu, dalam dua gelaran terakhir lomba di Losail, Ducati menggeser dominasi Yamaha dengan dua kemenangan beruntun.
Manajer Balap KTM Mike Leitner memprediksi hasil lomba pertama MotoGP 2021 nanti takkan jauh berbeda dibanding hasil tes. Menurut Leitner, semua pabrikan akan lebih kuat saat GP Qatar nanti.
“Mengacu motivasi dan hasil tes, Ducati difavoritkan menang. Tetapi, mereka juga harus bisa mengatasi kendala jumlah bahan bakar. Yamaha juga kuat,” ucap Leitner.
“Jangan pula pernah meremehkan Suzuki. Waktu lap Aprilia juga bagus karena Aleix Espargaro sangat cepat jika melibas satu putaran.”
Sebagian tim juga mengeluhkan performa ban saat tes lalu. Hingga kini, belum ada yang tahu bagaimana performa dan reaksi ban setelah melibas 22 lap lomba dengan beban yang lebih besar di lap-lap awal.
“Ban juga akan berperan sangat krusial pada lomba. Menarik melihat bakal seperti apa performa ban saat lomba nanti,” kata Mike Leitner.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments