Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sito Pons: Banyak Pembalap Muda Tak Hormati Marc Marquez

Pemilik Pons Racing, Alfonso Pons Ezquerra, melihat pamor Marc Marquez mulai menurun. Bahkan, kini ada pembalap muda yang tak menghormati juara MotoGP enam kali tersebut.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Dorna Sports

Cedera pada tulang humerus kanan berbuntut panjang pada karier Marquez. Setelah absen semusim, ia bahkan mengalami kesulitan saat comeback.

Trek searah jarum jam sulit ditaklukkan dengan lengan kanan yang belum sepenuhnya pulih. Crash seolah akrab dengannya ketika mencoba kembali ke gaya balapan yang lama. Motor RC213V pun berulah sehingga menambah rumit.

Kecuali di Sachsenring dan Aragon, podium seolah menjadi musuhnya. Namun di sisi lain, runtuhnya hegemoni The Baby Alien membuat MotoGP menemukan banyak wajah baru yang berdiri di podium.

Bahkan, Joan Mir yang awalnya dipandang sebelah mata bisa menjadi juara dunia musim lalu. Tahun ini, sepertinya tongkat estafet itu diberikan kepada Fabio Quartararo, sang pemuncak klasemen.

Selain penunggang Suzuki dan Yamaha, pilot Ducati, KTM, Honda dan Aprilia juga pernah menghuni tiga besar MotoGP 2021.

Pons senang sekaligus prihatin melihat perkembangan kompetisi level premier sekarang.

“Musim ini, kita kehilangan performa yang dimiliki Marquez. Itu telah membuka jendela bagi para pembalap lain dan menjungkirbalikkan MotoGP. Tak ada lagi pimpinan yang jelas dan sekarang para pembalap muda baru telah tiba,” ujarnya dalam wawancara dengan AS.com.

“Pembalap muda yang tidak pernah bertarung dengan Marquez dan tidak menghormatinya, seperti yang dimiliki pembalap lain karena mereka tidak pernah berduel dengannya. Mereka semua melihatnya dengan kapasitas untuk bertarung dan jadi juara, serta menyalip.

“Tak ada lagi hukum tak tertulis menyatakan Marquez yang terbaik, tapi sekarang mereka memenangi lomba di antara mereka sendiri.”

Baca Juga:

Setelah Marquez silam, Quartararo menjadi acuan karena penampilannya memukau dengan lima kemenangan dan tiga podium ketiga.

“Fabio menjadi referensi dalam kategori tersebut karena vakumnya Marquez, tapi juga Mir, Jorge Martin dan pembalap lain yang muncul dan tidak terintimidasi oleh respek yang biasa didapatkan Marquez,” pria yang akrab disapa Sito Pons itu melanjutkan.

Terlepas dari dinamika yang ada, mantan pembalap tersebut berharap bisa menyaksikan bagaimana pembalap Repsol Honda itu bangkit dan melibas lawan.

“Itu adalah kejuaraan yang baru, sangat menarik dan menyenangkan untuk ditonton. Tapi, menarik juga melihat bagaimana Marquez akan mendapatkan lagi tempatnya, mendapatkan situasi di mana dia mengontrol, kepercayaan diri absolut,” katanya.

“Dia jatuh, ingin melakukan apa yang ingin dilakukan sebelumnya dan dia masih tidak berada dalam kondisi terbaik, meski begitu masih agresif dan kurang sabar.

“Kemudian, ada situasi aneh seperti Maverick Vinales dan ledakan seperti Jorge Martin, ditambah konsistensi Quartararo, yang akan jadi juara tahun ini. Hierarki telah berubah.”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jarvis: Kami Awalnya Berniat Rekrut Morbidelli untuk 2022
Artikel berikutnya Andrea Dovizioso: Tantangan Besar bersama Yamaha Dimulai dari Misano

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia