Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Enea Bastianini Kini Merasa Sanggup Bersaing di Baris Depan

Enea Bastianini adalah salah satu kejutan yang terjadi pada tahap akhir MotoGP 2020. Selalu menembus enam besar dalam tiga race terakhir, rider Avintia Racing-Ducati yakin mampu kompetitif di sisa musim.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kini mungkin sudah bukan kejutan lagi bagi publik MotoGP melihat performa solid Enea Bastianini. Ia memang memulai musim debut di kelas premier dengan kesulitan, namun belakangan mampu tampil mengesankan.

Ia perlahan sanggup memperlihatkan comeback gila-gilaan sepanjang balapan. Perlu diingat pula semua itu dilakukannya di atas Ducati Desmosedici GP19 yang bukan motor paling canggih di grid.

Yang teranyar, rookie asal Romagna, Italia tersebut berhasil finis di posisi keenam Grand Prix (GP) Amerika, akhir pekan lalu, pencapaian yang luar biasa mengingat Bastianini start dari grid ke-16.

Di lap terakhir, ia bisa memanfaatkan kontak antara Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Jack Miller (Ducati Lenovo Team) untuk menyalip keduanya dan merebut P6.

Baca Juga:

Sekarang tak heran bila Bestia telah mendapat status sebagai pembalap yang mampu bersaing di posisi teratas secara reguler. Pencapaian di Amerika menyusul raihan podium sensasional di Misano, dua pekan sebelumnya.

Ketika itu, dalam GP San Marino Bastianini finis di posisi ketiga setelah tampil impresif sepanjang race, di mana ia memulai dari grid ke-12. Sebelum meraih podium perdananya di kelas premier tersebut, Bestia menutup GP Aragon di posisi keenam.

“Saya senang karena sejak Silverstone (GP Inggris) hingga balapan terakhir kami benar-benar membuat kemajuan besar. Setiap balapan saya merasa makin menjadi bagian dari grup terdepan. Saya pikir saya selalu bisa bersaing di sana,” kata juara dunia Moto2 2020 itu.

“Saya tidak berpikir akan bisa finis keenam (di GP Amerika) karena saya start ke-16 dan di trek seperti Austin (COTA) saya tahu tidak akan mudah untuk membuat comeback, namun saya berhasil melakukannya.

“Pada lap terakhir saya menunggu mereka (Mir dan Miller) melakukan kesalahan, sebab saya bisa melihat keduanya sangat kuat. Pada akhirnya mereka bersenggolan di Tikungan 15 dan saya masuk di sana dan hasilnya posisi keenam,” Bastianini menambahkan.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Putaran selanjutnya, MotoGP akan kembali menyambangi Sirkuit Misano untuk akhir pekan balapan bertajuk Grand Prix Emilia Romagna dan Enea Bastianini tak ragu untuk membidik hasil yang lebih baik lagi.

“Jelas tujuannya adalah untuk berkembang, jadi berusaha lebih baik dari posisi ketiga. Tetapi, Anda juga harus realistis karena setiap akhir pekan berbeda,” Bestia menuturkan.

“Kondisinya akan tidak sama, tentu semua pembalap akan lebih segar (dengan jeda tiga pekan). Kita lihat saja di mana kami akan berada ketika kembali lagi ke Misano. Yang pasti kami akan mencoba semaksimal mungkin.”      

Sekarang Bastianini menempati posisi ke-13 dalam klasemen sementara MotoGP dengan raihan 71 poin. Ia bersaing dengan Jorge Martin (Pramac Racing-Ducati) untuk gelar Rookie of The Year musim ini.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Garrett Gerloff Ogah Balapan MotoGP di COTA
Artikel berikutnya Pol Espargaro Tak Bisa Balapan dengan Tenang dalam MotoGP Amerika

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia