Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP Portugal GP

Bastianini Tak Sengaja Non Aktifkan Ride Height Device

Enea Bastianini melakukan kesalahan dengan ride height device di awal Sprint Race MotoGP Portugal, Sabtu (23/3/2024), yang membuatnya gagal naik podium.

Enea Bastianini, Ducati Team

Tim pabrikan Ducati tidak mengalami hari Sabtu terbaiknya di Portimao. Mereka menyaksikan kesalahan yang dilakukan Francesco Bagnaia membuatnya gagal meraih kemenangan dalam Sprint Race, yang dimenangi oleh Maverick Viñales. Namun sebenarnya masalah bagi tim yang dipimpin oleh Davide Tardozzi ini sudah dimulai lebih awal.

Enea Bastianini kehilangan posisi terdepan yang ia raih beberapa jam sebelumnya, saat ia melakukan kesalahan dengan perangkat ketinggian Desmosedici GP24. Hal itu membuatnya kehilangan posisi istimewa dan finis di posisi keenam, 0,001 detik di belakang Jack Miller dan hanya 0,2 detik di belakang rekan satu timnya.

Di akhir balapan singkat di Portimao, pembalap Italia ini menjelaskan apa yang terjadi di beberapa meter pertama. Dia mengerem lebih dari yang seharusnya, yang menyebabkan perangkatnya rusak dan tidak nyaman selama balapan, sesuatu yang menghilangkan "kesempatan ".

Baca Juga:

"Di awal, saya tidak sengaja mematikan perangkat ketinggian depan, mengerem terlalu banyak, dan itu membuat saya gugup. Itu adalahkesempatan yang terlewatkan. Dengan motor ini, jika Anda tetap berada di belakang, sangat sulit untuk menghentikan motor, tekanannya meningkat pesat dan Anda juga harus mempertahankan diri," kata Bastianini, merujuk pada betapa sulitnya membalap di belakang pembalap lain."Ketika Anda menonaktifkan perangkat, motor akan terangkat banyak.”

La Bestia tidak mengesampingkan dirinya sendiri, terlepas dari apa yang terjadi, untuk tampil di balapan utama hari Minggu. Ia akan memiliki kesempatan lagi untuk mengulangi posisi terdepan, namun ia tidak menganggap dirinya sebagai favorit.

"Memang benar bahwa saya bisa bertarung untuk meraih kemenangan, tapi saya bukan favorit. Sudah lebih dari 530 hari tanpa posisi terdepan. Di depan, saya masih belum percaya diri untuk memimpin,” ia menambahkan.

Mengenai pembalap yang harus diwaspadai, ia menunjuk Marc Marquez, yang menunjukkan kecepatan yang luar biasa selama sesi latihan, meski mengalami kecelakaan di FP2 dan babak kualifikasi pada Sabtu, meskipun ia naik dari P8 ke posisi kedua dalam sprint.

"Marc adalah pembalap yang memiliki sesuatu yang lebih di lintasan ini, setidaknya sejauh yang saya bisa lihat," tutupnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sprint Race MotoGP Portugal: Vinales Manfaatkan Kesalahan Bagnaia
Artikel berikutnya Keputusan Rombak Motor Bikin Mir Lebih Cepat di Sprint Race

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia