Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bautista: Para Pembalap MotoGP Takut Dijatuhi Penalti

Alvaro Bautista membandingkan kinerja steward di MotoGP dan WSBK. Dia mengungkapkan sebuah petisi untuk mereka yang bertanggung jawab.

Marc Marquez, Repsol Honda Team leads at the start

Foto oleh: Marc Fleury

Race Direction telah membuat beberapa keputusan yang patut dipertanyakan pada musim MotoGP kali ini. Dibandingkan secara langsung, kontroversi yang terjadi di WSBK jauh lebih sedikit, meskipun ada juga beberapa balapan yang sulit di kategori motor produksi.

"Tidak pernah mudah untuk membuat keputusan. Tidak semua kasus sama," katanya, yang sadar bahwa para komisioner tidak memiliki tugas yang mudah. "Anda tidak akan pernah bisa secara langsung membandingkan insiden yang berbeda karena setiap tindakan itu unik."

Baca Juga:

Bautista mengapresiasi bahwa di WSBK masalah ini ditangani dengan cara yang lebih santai. Pembalap Spanyol, yang tidak memahami beberapa keputusan pengurus MotoGP, berbicara tentang masalah sanksi dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com.

Pada MotoGP Spanyol yang digelar beberapa pekan lalu di Circuito de Jerez-Angel Nieto, Fabio Quartararo mendapat hukuman penalti karena bertabrakan dengan Miguel Oliveira di Tikungan 2. Kedua pebalap tersebut terjatuh.

Pembalap Prancis dari Yamaha itu dijatuhi Long Lap Penalty, meskipun banyak yang menganggap kecelakaan itu sebagai 'insiden balap'.

"Dalam kasus Quartararo tidak ada alasan untuk penalti," Bautista mengkritik. "Dia berada di antara dua pembalap lain dan dia tidak punya ruang. Dia menabrak pembalap lain karena kehabisan ruang."

Ini bukan situasi pertama di mana kriteria steward, yang dipimpin oleh juara dunia 500 cc, Freddie Spencer, menyebabkan kekesalan, cukup untuk memprovokasi pertemuan dengan para pembalap pada Jumat di GP Prancis lalu.

 

 

Bautista menjelaskan pendapatnya tentang masalah ini, "Penting bagi mantan pilot (pensiunan) untuk melihat situasi dan membuat keputusan. Seorang pilot sangat memahami apa yang terjadi ketika Anda melaju dengan kecepatan 300 km/jam.

Dengan ini, pembalap Spanyol ini merujuk pada pembalap yang belum lama pensiun. "Segalanya terjadi dengan sangat cepat dan Anda harus membuat keputusan terbaik sebagai pembalap dalam waktu singkat. Hal itu juga berlaku untuk keputusan di WSBK,” ucapnya.

"Anda tidak bisa menilai dengan baik dari sofa," kata juara bertahan WSBK, yang tidak puas dengan kinerja penyelenggara. "Namun, belakangan ini ada lebih sedikit penalti di sini daripada di MotoGP. Itu karena di MotoGP semuanya gila-gilaan.

"Tapi, ada sanksi untuk semuanya. Para pembalap ragu-ragu karena mereka takut akan sanksi," Bautista mengakui tentang MotoGP. "Di Superbike, semuanya sedikit lebih terbuka dan santai. Tapi tetap saja, saya pikir keputusan harus dibuat oleh para pembalap yang sudah pensiun."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bottas Ingin Hidupkan Lagi Proyek Sirkuit KymiRing
Artikel berikutnya Mir: Ketika Kembali ke Gaya Balap Alami, Saya Jatuh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia