Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Baz buktikan pembalap tinggi bisa sukses di MotoGP

Tiga musim membalap MotoGP, Loris Baz meyakini, bahwa ia telah mebuktikan pembalap berpostur tinggi bisa sukses.

Loris Baz, Reale Avintia Racing

Foto oleh: Toni Börner

Loris Baz, Reale Avintia Racing

Loris Baz, Reale Avintia Racing

Foto oleh: Toni Börner

Baz, memiliki tinggi 188cm, melakoni debut Grand Prix pada 2015 bersama Forward Racing. Sebelumnya, ia menghabiskan tiga musim sebagai pembalap Kawasaki di World Superbike.

Ia kemudian pindah ke Avintia Racing pada 2016, dan kehilangan kursi musim 2018 setelah tim lebih memilih merekrut Tito Rabat dan Xavier Simeon.

Berbicara kepada Motorsport.com, Baz merasa bangga dapat membungkam pihak yang meragukan para pembalap berpostur tinggi.

“Hal yang paling saya banggakan adalah membuktikan bisa balapan MotoGP dan saya memiliki level untuk berada di sini,” tukasnya.

“Tiga tahun lalu, semua orang berkata saya tidak akan pernah sukses, bahwa saya tidak akan menyelesaikan musim pertama, karena saya terlalu tinggi.

“Pada akhirnya, saya membuktikan pembalap tinggi bisa berkendara di MotoGP tanpa memodifikasi motornya. Pembalap tinggi juga bisa melaju kencang, serta mencetak hasil bagus: lolos Q2, finis 10 dan lima besar.

“Itulah yang paling saya banggakan, karena menurut saya tidak ada orang yang mengatakannya tiga tahun yang lalu.”

Baz menutup musim 2017 dengan peringkat ke-18 pada klasemen akhir – mengendarai Desmosedici GP15 – atau tunggul 17 poin atas rekan setim Hector Barbera yang menggeber GP16.

Pembalap Perancis itu mengaku menyesal tak mendapat kesempatan mengendarai motor top MotoGP, sebuah fakta pahit mengingat Avintia ditawari dua GP17 oleh Ducati jika mampu mempertahankan Baz.

“Tidak menjalani musim dengan mengendarai motor papan atas [adalah penyesalan terbesar saya]. Ini [GP15] adalah motor berusia dua tahun dan sudah mengalami masalah dua tahun lalu,” imbuhnya.

“Motor ini juga tidak memenangi balapan dua tahun lalu, dan kesulitan naik podium di tangan pembalap top. Motor yang sulit.

“Kami bisa mengatakan saya pantas mendapatkan motor bagus tahun depan, karena Ducati menawarkan Avintia dua GP17 jika saya bertahan.

“Itu penyesalan terbesar saya, tidak bisa menjalani musim ini dengan motor bagus, untuk melihat apa yang sebenarnya bisa saya lakukan.”

Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing
Loris Baz, Avintia Racing takes the checkered flag
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Luthi: Tak semua pembalap adalah Marquez
Artikel berikutnya VIDEO: Ilustrasi konfigurasi mesin MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia