Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Beralih ke mesin 'big bang', KTM jadi lebih jinak

Usai beralih dari konfigurasi urutan pengapian mesin ‘screamer’ ke ‘big bang, KTM RC16 tak lagi sulit dikendalikan.

Bradley Smith, Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing

Bradley Smith, Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing

Miquel Liso

Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Bradley Smith, Red Bull KTM Factory Racing
Bradley Smith, Red Bull KTM Factory Racing
Bradley Smith, Red Bull KTM Factory Racing
Bradley Smith, Red Bull KTM Factory Racing

Pabrikan Austria itu menjadi satu-satunya tim MotoGP yang memakai mesin ‘screamer’ pada 2017. Akan tetapi, KTM lalu mengikuti jejak Honda yang beralih memakai mesin ‘big bang’. Duo pembalap, Pol Espargaro dan Bradley Smith, bahkan telah debut di Jerez akhir pekan lalu.

Kendati demikian, Smith rupanya telah menguji coba mesin ‘big bang’ saat tes privat di Le Mans sebelum MotoGP Spanyol.

Espargaro mengungkapkan, bahwa mesin ‘big bang’ membuat akselerasi pada RC16 meningkat. Dan hal ini merupakan perbedaan utama dibandingkan ketika memakai mesin ‘screamer’.

“Kami mengeluhkan tentang akselerasi, terutama di gigi dua. Sekarang motor punya traksi bagus karena mesin memungkinan ban melakukan akselerasi dan kurva tenaga normal,” paparnya.

“Motor tidak lagi sulit dikendalikan. Segalanya terasa baik. Dan juga hasilnya, kami bisa mengikuti (pembalap lain) dalam hal akselerasi.”

Sayangnya, balapan di Jerez berakhir tak menyenangkan bagi Espargaro. Ia tak dapat finis karena mengalami kecelakaan, sebaliknya Smith mencetak poin untuk kali kedua dengan keberhasilan finis ke-14.

Pembalap Inggris itu mengatakan, bahwa ia mengikuti Dani Pedrosa selama menjalani tes Jerez, Senin (8/5) lalu. Ia ingin mengamati lebih dalam dan memberikan informasi perihal kekuatan dan kelemahan mesin ‘big bang’ pada KTM RC16.

“Menurut saya, kami tidak kekurangan tenaga. Kami membuat kemajuan baik daripada sudut pandang. Kami punya akselerasi bagus dan motor mendapatkan grip belakang,” tandas Smith.

“Saya juga berpikir Dani sempat di belakang saya. Bahkan ketika mereka di belakang Anda, Anda bisa mengetahui apa titik kekuatan mereka, karena Anda mendengar nada mesin, ketika mereka mendekati atau menjauh.

"Itu bahkan terjadi ketika pemenang balapan mengikuti Anda selama dua atau tiga lap. Jadi, ya ini semua positif."

Paket sasis

KTM mencetak hasil kualifikasi terbaik di Jerez, dengan Espargaro start ke-15 dan Smith pada posisi grid ke-16.

Setelah mesin ‘big bang’ dianggap membawa peningkatan pada performa RC16, Espargaro pun kini menantikan KTM untuk memperkenalkan sasis baru.

“Tentu kami kehilangan sesuatu ketika menikung. Ini masalah terbesar kami,” keluhnya.

“Jika kami melakukan langkah sama dengan memakai paket sasis baru (seperti mesin), maka itu akan luar biasa.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mekanik MotoGP wajib pakai helm saat warm-up
Artikel berikutnya Retro: Tiga duel sengit di tikungan terakhir Jerez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia