Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Yamaha terpuruk, Rossi belum mau pikirkan gelar

Valentino Rossi berpendapat, memikirkan perburuan gelar juara bukan ide bagus, sebelum Yamaha mengatasi masalah yang membuat mereka terpuruk di MotoGP Austria.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3, Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Rossi finis ketujuh di Red Bull Ring. Sembilan kali juara dunia itu tidak hanya tertinggal dari rekan satu tim Maverick Vinales, yang finis keenam, namun juga dari rookie Johann Zarco.

Sementara pemimpin klasemen, Marc Marquez, finis kedua di belakang Andrea Dovizioso. Hasil ini membuat Vinales terpaut 24 poin, sementara Rossi tertinggal 33 poin.

Rossi menegaskan penting untuk tidak terpaku pada performa yang ditampilkan Zarco, saat para Yamaha dipecundangi oleh para pembalap pabrikan Honda dan Ducati di Austria.

"Sangat tidak pintar untuk berpikir tentang memenangi kejuaraan saat Anda [finis] ketujuh. Hal yang pertama Anda harus mencoba untuk kompetitif," ujar The Doctor.

"Zarco senang karena ia mengalahkan saya dan Maverick [Vinales], tetapi jika saya finis kelima saya tidak senang.

"Saya bersaing dengan Honda dan Ducati pada paruh awal, dan dengan dua pembalap Yamaha lainnya pada paruh akhir balapan. Saya melihat kami lebih bermasalah dalam akselerasi dibanding yang lain saat [grip] ban berkurang.

"Ketimbang memikirkan mengalahkan Zarco, kami harus memikirkan cara untuk bertarung melawan Honda dan Ducati."

Memberikan pandangannya tentang situasi ini, Vinales menentang adanya perubahan lebih lanjut pada sasis. Meksi pembalap Spanyol itu hanya mampu menjejaki podium satu kali setelah memakai sasis baru di Assen.

Akan tetapi, Rossi bersikeras, bahwa solusi untuk masalah ini harus datang dalam bentuk material baru dari markas Yamaha yang berlokasi di Iwata, Jepang.

"Kami harus mendapat bantuan dari Jepang. Sejujurnya, jika kami harus melakukan balapan lain dalam satu jam, saya tidak akan tahu apa yang harus diubah," terangnya.

"Karena kami telah mencoba segalanya untuk mengatasi masalah ini, dan kami gagal. Jadi saya tidak berpikir bahwa kami memiliki solusinya."

Meski demikian, Rossi berharap balapan di Silverstone akan memberi hasil yang berbeda dari Austria, dengan layout trek yang lebih lebih baik dan kemungkinan suhu lebih dingin.

"Di Brno saya cepat, tetapi saya melewatkan kesempatan untuk berada di podium karena kesalahan saat flag-to-flag," keluhnya.

"Mungkin Silverstone akan seperti Brno, dan motor kami akan cepat."

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ungguli duo pabrikan Yamaha, Zarco puas
Artikel berikutnya KTM gagal finis, Pol Espargaro marah besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia