Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Berjibaku dengan KTM, Zarco kelelahan

Kesulitan rekrutan anyar KTM, Johann Zarco, terus berlanjut. Sang pembalap Prancis sampai kelelahan dalam menaklukkan RC16 di MotoGP Argentina.

Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tampil di Termas de Rio Hondo, Zarco menyamai raihan saat balapan pembuka Qatar, yakni finis ke-15. Tetapi, hasil itupun dipetik karena Maverick Vinales dan Franco Morbidelli terlibat insiden kecelakaan.

Selain terpaut 7,7 detik dari rekan setim Pol Espargaro, ia juga ditaklukkan rookie KTM Tech 3, Miguel Oliveira, yang berhasil mengamankan posisi ke-11.

“Saya hampir berjuang sepanjang balapan, dari awal. Dengan Lorenzo, saya tidak tahu apa yang terjadi pada dia. Saya harus banyak mengerem di belakang dia. Saya kedua dari belakang,” keluh Zarco.

“Awal balapan, delapan lap pertama, saya merasa cukup baik. Namun tidak dapat menyalip lawan karena saya tidak bisa mengendalikan motor dengan baik saat ini.

“Kemudian semakin banyak saya menempuh lap balapan, semakin sulit [bagi saya] untuk mengendarai motor. Saya menghabiskan banyak energi.

“Sulit untuk meninggalkan balapan semacam ini ketika semua yang ingin saya lakukan, saya tidak bisa [melakukannya]. Saya bertarung melawan motor sendiri, dan kemudian saya kelelahan,” tuturnya.

Baca Juga:

Ditanya apa hal spesifik dalam masalah adaptasinya dengan KTM, Zarco mengatakan, bahwa ia kesulitan meluncur, menikung dan mengerem kala menggeber RC16.

“Itu semua adalah yang ingin saya lakukan kepada motor, seperti yang saya pelajari di masa lalu. [Tetapi] semua yang saya lakukan tidak berhasil,” terangnya.

“Ketika motor meluncur, tidak menikung atau sulit untuk berhenti. Kemudian segalanya menjadi sangat rumit.

“Itulah mengapa bukan hanya satu hal untuk dikerjakan, saya tidak bisa menemukan seluruh feeling pada saat ini.

“Saya harus menerimanya. Ini cukup sulit karena saya finis balapan dengan rasa kelelahan. Tetapi saya harus belajar dari hal tersebut,” imbuh Zarco.

Baca Juga:

Walau kesulitan beradaptasi, pengguna nomor #5 itu menolak untuk mengubah gaya balapnya yang smooth – membuatnya sukses saat masih menunggangi Yamaha YZR-M1.

Disinggung apakah mencoba belajar dari data Espargaro, Zarco menjawab: “Saya dapat mempelajari dan menganalisis datanya, [yang] pasti itu sangat berbeda.

“Saya sekarang cukup metodis untuk memahami apa yang dia lakukan di atas motor, namun saya tidak ingin meniru dia.

“Bagi saya, itu tidak akan menjadi kunci untuk membuat kemajuan besar yang akan diperlukan di masa depan. Saya ingin mempertahankan gaya [balap saya yang smooth dan bersih. Dari situ kami bisa melihat mana yang perlu ditingkatkan,” pungkasnya.

Laporan tambahan oleh Jamie Klein

Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing
10

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rins harus lebih ngotot saat kualifikasi
Artikel berikutnya Miller senang Gardner bisa bungkam kritikan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia