Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Berstatus pembalap Ducati, Bautista sebut ironis

Akhirnya mendapat kesempatan menggeber motor pabrikan, walau hanya sebagai pengganti Jorge Lorenzo, dianggap Alvaro Bautista sebagai kesempatan besar yang datang terlambat.

Alvaro Bautista, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Spanyol itu membalap MotoGP sejak 2010. Mulai dari Suzuki, Honda dan Aprilia telah dijajalnya, sebelum kemudian pindah ke Angel Nieto Team pada 2017. Saat ini, ia menghuni peringkat ke-12 dalam klasemen sementara.

Musim depan, Bautista bakal melakoni debut di World Superbike, setelah gagal mengamankan kursi Petronas Yamaha Sepang Racing Team yang diklaim pembalap Moto2, Fabio Quartararo.

“Sungguh ironis bahwa hari ini saya adalah pembalap pabrikan Ducati dan saya tidak akan berada di sini pada 2019,” tuturnya.

“Tapi apa pun yang saya lakukan tidak akan mengubah apa pun tentang tahun depan,” imbuh Bautista.

Akan mengendarai Desmosedici GP18 di Phillip Island, salah satu trek yang kerap menyulitkan Ducati, sang pembalap pun enggan mematok target tinggi.

“Kesempatan ini datang di sirkuit terburuk bagi Ducati. Sekarang ini saya tidak ingin mengharapkan apa pun,” tandasnya.

“Saya naik motor Jorge kemarin dan itu sangat berbeda dari saya. Itu sebabnya kami mulai dengan hal-hal mendasar. Dalam kasus saya, tangki (bahan bakar) itu lebih sempit ketimbang saya. Jorge banyak menekan dengan tubuh bagian bawah dan saya dengan tangan saya.

“Tapi lihatlah Jorge dan (Andrea Dovizioso), Anda lihat mereka berkendara secara berbeda. Yang jelas, Ducati yang akan saya kendarai lebih cepat di trek lurus,” ucap Bautista.

Ia lalu menambahkan, sudah tak sabar menyambut datangnya musim 2019 di WorldSBK. Bersama rekan setim anyarnya, Chaz Davies, Bautista ditantang membawa Ducati Panigale V4 menjadi motor pemenang.

“Situasi saya tidak nyaman tetapi saya tenang; saya tahu harus fokus pada pekerjaan saya,” tandasnya.

“Saya senang menjadi pembalap pabrikan di WorldSBK dan setiap kali saya memikirkannya, saya semakin bersemangat, karena Ducati telah berusaha keras dalam proyek ini,” tutup Bautista.

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

 

Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team, Alex Rins, Team Suzuki MotoGP, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team, Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Jack Miller, Pramac Racing
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
Alvaro Bautista, Ducati Team
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Herrera teken kontrak dengan Angel Nieto MotoE
Artikel berikutnya FP1 MotoGP Australia: Vinales tercepat, Marquez terjatuh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia