Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Berusia 38 tahun, Rossi: Saya masih muda

Bagi sebagian besar orang, usia 38 tahun telah dianggap tua. Namun, itu tidak berlaku untuk Valentino Rossi. Usia hanyalah angka.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

MotoGP 2017

Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2017? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Sebelum kecelakaan saat latihan enduro Kamis (31/8) lalu, The Doctor rupanya bicara soal usia dan statusnya sebagai pembalap tertua di grid MotoGP musim ini.

Menghadapi 2017 dengan usia yang telah menginjak angka 38 tahun, Rossi tetap mampu menunjukkan performa kompetitif. Empat podium berhasil dikoleksinya (Qatar, Argentina, Austin dan Silverstone), ditambah satu raihan kemenangan di Assen.

Raihan itu mengantarkannya pada peringkat keempat di klasemen sementara, atau selisih 26 poin dari Andrea Dovizioso. Pencapaian yang terbilang apik untuk seorang pembalap yang usianya tak lagi muda.

Kendati demikian, Rossi tak memungkiri persaingan musim ini lebih sulit, bagaimana ia harus melawan rival yang berusia jauh lebih muda. Toh, pembalap Italia itu justru mengaku dapat banyak belajar dari tantangan besar yang dihadapinya.

“Saya tidak tua, saya masih muda. Saya sudah tua karena berada di MotoGP, atau mungkin yang lain terlalu muda!,” tukasnya dalam wawancara kepada MotoGP.com.

“Yang pasti, saya berbeda dari 20 tahun yang lalu. Pertama, tubuh saya, karena sekarang ini lebih sulit. Saya perlu lebih banyak berlatih. Dan kedua, kepala dan pikiran saya. Lebih mudah bila Anda lebih muda. Generasi berikutnya selalu lebih kuat dan lebih cepat.

“Ini merupakan tantangan besar karena Anda bisa belajar banyak. Saya juga belajar dari para pembalap yang lebih tua saat masih muda dan sekarang justru sebaliknya.

“Karena sebelumnya lebih ... Anda harus pintar, Anda harus lebih strategis dalam hal ini. Anda harus membuka penuh gas dalam balapan sekarang dari awal sampai akhir. Jadi, fisik lebih menuntut," pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Turun kelas, Lowes bidik gelar juara Moto2
Artikel berikutnya Penantang kuat juara, Dovizioso mulai diperhitungkan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia