Bezzecchi Punya Daya Tarik Seorang Bintang
Pakar MotoGP Servus TV, Alex Hofmann yakin jika Marco Bezzecchi punya daya tarik seorang bintang selain kecepatan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pada musim keduanya di kelas utama, pembalap VR46 Racing itu sudah memuncaki klasemen MotoGP. Ia menyingkirkan Francesco Bagnaia berkat kemenangan di MotoGP Argentina.
Prestasi tersebut tidak mengejutkan Hofmann. "Sekarang, Anda mungkin berpikir bahwa dia hanya mengambil keuntungan sesaat dari hari itu, hujan. Tapi, itu sudah diramalkan," kata mantan pembalap ini dalam sebuah wawancara dengan Sport und Talk aus dem Hangar-7.
"Marco Bezzecchi selalu lebih kuat sebagai rookie menjelang akhir musim tahun lalu dan tahun ini, dia juga menonjol di musim dingin dengan tes yang bagus dan memulai dengan baik di awal tahun. Akhir pekan ini khususnya, basah atau kering. Dia selalu bersama irama, selalu berada di posisi tiga besar dan karenanya, hal itu merupakan konsekuensi logis."
Pada balapan pembuka musim 2023 di Portimao, pembalap berusia 24 tahun itu berada di podium ketiga. Pada Sprint Race di Argentina, ia gagal meraih kemenangan dengan selisih 0,072 detik. Pada balapan utama Minggu, Bezzecchi menjauh dari persaingan.
Dominasi tersebut membuat test rider MotoGP Stefan Bradl terkejut. "Itu adalah pencapaian yang luar biasa, hanya dengan tetap tenang dan terus melaju dari awal hingga akhir,” ia mengungkapkan.
"Dia benar-benar memimpin di lap pertama dan tidak membiarkan dirinya patah semangat dan secara konsisten menampilkan performanya. Dalam posisinya, itu adalah balapan yang sangat, sangat panjang."
Pada akhirnya, Bezzecchi mendominasi balapan selama 25 lap. Rapor luar biasa boleh dibilang mengherankan karena pemuda tersebut punya prestasi medioker di kelas lebih rendah.
"Kelas ini cocok untuknya, motor besar cocok untuknya,” ucapnya.
"Tapi saya ingat, ada sedikit kesamaan dengan Fabio Quartararo. Dia juga tidak cukup berhasil di kelas yang lebih kecil dan kemudian dia menunjukkan performa di MotoGP yang tidak Anda duga."
Hofmann percaya bahwa Bezzecchi bukanlah satu-satunya yang mampu menjalani karier yang hebat di kelas utama. Dari sudut pandangnya, Rookie of the Year MotoGP 2022 itu mengingatkan pada sang mentor, Valentino Rossi atau Marco Simoncelli, yang meninggal terlalu muda. Keduanya masih menjadi favorit para penggemar hingga saat ini.
Marco Bezzecchi, VR46 Racing Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Rossi Baru
Pertanyaan apakah Bezzecchi bisa menjadi The Doctor baru. Hofmann membahas tentang kemiripan fisik.
"Pertama-tama, rambut ikalnya harus cocok," tuturnya. "Itu sangat, sangat penting, menurut saya. Dan itu adalah kenangan yang luar biasa dari Valentino, terutama Simoncelli. Itu berarti ia memiliki karakter bintang yang absolut dalam hal tipe.
"Ia tak hanya menginspirasi di lintasan balap, tapi ia juga sangat keren saat diwawancara. Dan berusaha untuk selalu menekan rambutnya di balik topi itu sangat menyenangkan dan itulah mengapa perbandingan ini muncul.
"Tapi, saya bisa membayangkan, dengan cara dia dilatih, juga oleh Valentino Rossi, bahwa tahun ini dia bisa menjadi masalah besar (bagi yang lain; catatan editor) karena dia begitu santai, begitu rileks, begitu baik, dan terlatih dengan sangat baik untuk mengatasi masalah ini. Bahkan pada usia 24-25 tahun. Jadi Anda sudah memiliki pengalaman di sana."
Itulah mengapa Hofmann mengatakan, "Ya, saya percaya bahwa dia mungkin bisa melompat ke posisi yang lebih tinggi, meskipun Anda harus berhati-hati untuk saat ini, tentu saja."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments