Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Biaggi: Rossi Sudah Tidak Bisa seperti Dulu

Max Biaggi, salah satu mantan rival Valentino Rossi, meyakini The Doctor tidak akan mampu lagi mengulang masa kejayaannya dalam MotoGP. Ia menjelaskan argumennya tentang hal tersebut.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Sangat jelas Valentino Rossi kini tidak berada pada momen terbaik dalam kariernya. Pada usia 42 tahun, gelar ke-10 dalam Kejuaraan Balap Motor yang didambanya tampak mustahil dicapai.

The Doctor, yang terdepak dari tim pabrikan Yamaha musim ini, kesulitan adaptasi di Petronas SRT. Terbukti, ia baru mampu mengumpulkan sembilan poin setelah lima balapan MotoGP 2021.

Bahkan, Rossi belum berhasil finis di posisi 10 besar. Alhasil, sekarang ia menempati posisi ke-20 dalam klasemen pembalap, sebuah rapor buruk untuk peraih tujuh gelar di kelas premier.

Pada balapan terakhir di Le Mans, akhir pekan lalu, tanda perbaikan dari Rossi terlihat. Ia sangat dekat dengan 10 besar, start di grid kesembilan dan finis ke-11 MotoGP Prancis.

Baca Juga:

Tetapi, berdasarkan apa yang disaksikannya sejauh ini, Max Biaggi berani memberikan opininya tentang situasi yang tengah dihadapi kompatriot sekaligus eks rival bebuyutannya tersebut.

"Rossi tidak akan pernah kembali seperti dulu, ke bentuk terbaiknya," ujar juara dunia 250cc (Moto2) empat kali (1994, 1995, 1996, 1997) dan peraih dua gelar WSBK (2010, 2012) itu.

Jelas bahwa Biaggi tidak lagi mengenali "musuh lamanya" tersebut saat ini. Namun ia memahami jika usia adalah faktor penting. Ia melihat itu sebagai alasan Rossi tidak lagi kompetitif.

"Saya kira Valentino (Rossi) sadar dia tak sekompetitif dulu. Bahkan dia tidak berpikir akan sesukses di masa lalu atau meraih gelar. Sepertinya itu semua sudah menjadi sejarah," kata Biaggi kepada radio RTL.

Peraih podium MotoGP Jepang 2003: P1 Valentino Rossi, Repsol Honda Team, P2 Max Biaggi, Pramac Pons, P3 Loris Capirossi, Ducati Team

Peraih podium MotoGP Jepang 2003: P1 Valentino Rossi, Repsol Honda Team, P2 Max Biaggi, Pramac Pons, P3 Loris Capirossi, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lebih lanjut, Biaggi menjelaskan apa yang terjadi di Le Mans, akhir pekan lalu, bahwa faktor usia membuat posisi Rossi kurang menguntungkan dibandingkan junior-juniornya di trek.

"Valentino hampir tembus 10 besar dan mungkin ia telah memecahkan beberapa masalah atau trek ini yang lebih cocok dengannya. Namun, tetap itu bukan Rossi yang saya tahu," ucap Biaggi.

"Ada banyak pembalap muda dan cepat, semuanya cuma berjarak sepersekian detik dan itu adalah jarak urutan pertama hingga kedelapan. MotoGP berkembang jadi sangat impresif.

"Dalam olahraga, apapun itu, kehadiran darah mudah hampir selalu fundamental. Itu nilai yang tak terhitung. Pengalaman memang tidak kalah penting, tetapi kini tidak selalu krusial."

Mantan pembalap MotoGP, Max Biaggi

Mantan pembalap MotoGP, Max Biaggi

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pol Espargaro Minta Honda Cari Solusi Masalah Traksi
Artikel berikutnya LCR Upayakan Tetap Turun dengan Dua Motor Selepas 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia