Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos KTM Tak Percaya Bisa Capai Kesuksesan di MotoGP

Direktur Motor Balap KTM Pit Beirer mengaku puas dengan kesuksesan timnya dalam membangun motor dalam empat tahun terakhir di MotoGP.

Race winner Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

KTM berhasil meraih kemenangan pertamanya di kelas premier pada Grand Prix Republik Ceko, yang dipersembahkan oleh Brad Binder.

Setelah itu, mereka kembali meraih dua kemenangan yang dipersembahkan oleh pembalap KTM Tech3, Miguel Oliveira di Austria dan Portugal.

Selain itu, KTM juga mengumpulkan lima podium yang diberikan oleh Pol Espargaro, yang merupakan sosok kunci dibalik peningkatan performa RC16.

Kerja keras selama empat tahun terakhir, dengan berani tampil berbeda daripada pabrikan lainnya, membuat mereka merasa hasil ini sebuah kesuksesan besar.

“Terkadang saya harus mencubit diri sendiri. Ketika saya terbangun di malam hari, terkadang saya bertanya-tanya, apakah semuanya nyata,” kata Beirer.

“Ketika kami memuli proyek MotoGP di Mattighofen pada 2014 lalu, dengan selembar kertas kosong, kesuksesan ini sangat jauh untuk dicapai. Tapi, semua orang di pabrikan membantu menyelesaikan proyek ini.”

Seperti diketahui, KTM menjadi satu-satunya pabrikan yang menggunakan sasis tubular atau rangka baja, dan memilih suspensi White Power (WP) yang biasanya digunakan di motocross.

Namun, hal tersebut tak mengurangi kinerja RC16 di trek, dan saat ini levelnya sudah mendekati motor-motor pabrikan lainnya.

Bahkan, bisa dikatakan RC16 lebih baik daripada Yamaha M1. Mengingat peningkatan yang signifikan yang dilakukan KTM satu tahun terakhir.

“Kami melakoni debut di Qatar pada 2017, dan lebih lambat 3,5 detik di setiap lap dari yang lainnya. Pada saat itu, segalanya terasa sangat jauh,” kata Beirer.

“Kami memang berada di paddock, tapi tidak ada tanda-tanda kesuksesan. Ini adalah masalah ketekunan. Sekarang kami mendapatkan kemenangan pertama setelah empat tahun kerja keras. Di satu sisi, rasanya ini sangat cepat.”

Pit Beirer menegaskan bahwa ia dan tim tak pernah menyangka bisa tampil konsisten di barisan depan seperti saat ini. Mengingat rival mereka sudah jauh lebih lama dan berpengalaman di MotoGP.

“Empat tahun lalu kami tak bisa membayangkan kesuksesan ini. Tapi kami secara konsisten melakukan pengembangan, selalu menghadirkan perangkat baru di trek. Kami terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Beirer.

Baca Juga:

“Sejauh ini, MotoGP terasa seperti roller coster bagi kami, tapi memberikan hasil yang sangat bagus. Dua kemenangan pada Agustus terasa terlalu cepat dan tak terduga.”

Pada tahun ini, KTM memang terlihat memiliki kinerja yang mengesankan, tapi mereka juga memiliki momen sulit di beberapa balapan.

“Setelah GP Aragon, kami mengalanisa apa yang terjadi dan kami menemukan cara untuk bangkit di balapan berikutnya,” kata Beirer.

“Kami berhasil mengembalikan situasi seperti yang kami sukai di balapan terakhir dan akhirnya kami mendpaatkan kemenangan ketiga di Portimao. Itu trek tersulit pada tahun ini. Ini benar-benar membanggakan. Sulit dipahami, tapi kami menikmatinya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Marquez Terbebani Cedera Sang Kakak
Artikel berikutnya Lima Musim Terakhir, MotoGP Munculkan 16 Pemenang Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia