Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos KTM Ungkap Penyebab Anjloknya Miguel Oliveira

Miguel Oliveira hanya merebut tujuh poin dalam enam balapan terakhir MotoGP 2021. Bos KTM Pit Beirer pun coba mengungkapkan penyebabnya.

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Sejak debut di MotoGP pada 2019, Miguel Oliveira sudah berhasil memenangi tiga balapan. Dua dibuatnya musim lalu saat membela tim satelit Tech3 KTM dan satu dibuat tahun ini (GP Catalunya) ketika mulai memperkuat skuad pabrikan Red Bull KTM Factory Racing.

Namun, dalam enam balapan terakhir, performa pembalap Oliveira anjlok drastis. Ia tidak bisa melanjutkan balapan (retired) di kandang KTM, Styria dan Austria. Lalu, ia masing-masing hanya finis P16 di Inggris, P14 di Aragon, P20 San Marino, dan P11 di Amerika.   

Pada GP San Marino di Sirkuit Misano, rekan setim Oliveira, Brad Binder, menjadi pembalap KTM dengan posisi start (17) dan hasil finis (9) terbaik.

Sedangkan di GP Amerika, Binder mampu lolos ke kualifikasi kedua. Tetapi saat balapan ia dan Oliveira terpuruk masing-masing di P9 dan P11. Lagi-lagi, Binder menjadi pembalap KTM dengan hasil terbaik di Austin, Texas.

Jika para pembalap tim pabrikan KTM terpuruk, hal tidak jauh berbeda dialami duet skuad satelit Tech3 KTM Factory Racing. Dalam enam balapan terakhir, Iker Lecuona merebut 25 poin sedangkan Danilo Petrucci cuma 11.

Direktur Motorsport KTM Pit Beirer pun buka suara mengenai penyebab turunnya performa para pembalapnya, terutama Oliveira yang saat ini hanya berada di P10 klasemen, empat tingkat di bawah Binder.

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing, saat turun di MotoGP Amerika di Austin, beberapa waktu lalu.

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing, saat turun di MotoGP Amerika di Austin, beberapa waktu lalu.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah tidak terlalu impresif saat mengawali MotoGP 2020, KTM melakukan sejumlah pembaruan seperti sasis dan jenis bahan bakar untuk menghadapi lomba di Mugello, GP Italia, 30 Mei lalu.

Upgrade tersebut membuat Miguel Oliveira mampu merebut podium tiga kali beruntun kedua di Mugello, menang di Catalunya, dan P2 di Sachsenring (Jerman). Ia pun langsung masuk bursa calon juara dunia. Selain itu, Binder juga mampu finis P4 di Assen (Belanda).

“Setelah torehan impresif Oliveira tersebut, semua di KTM bisa bernapas lega dan berpikir kami sudah di arah yang tepat. Anda pasti takkan meragukan hasil-hasil tersebut. Karenanya, kami bisa sedikit bersantai saat jeda musim panas,” kata Beirer.

“Lalu, kami fokus untuk mengembangkan motor musim depan dan tidak melakukan ubahan lagi untuk KTM RC16 tahun ini. Faktanya, di tiga atau empat trek, kami sedikit terkecoh dengan karakter motor kami sendiri.”

Setelah jeda musim panas, KTM justru terpuruk di kandangnya. Di GP Styria, 6-8 Agustus, situasi KTM bertambah runyam saat Oliveira mengalami cedera tangan saat terjatuh di Tikungan 3 Red Bull Ring pada sesi latihan bebas pertama.

Meskipun begitu, Binder dan test rider Dani Pedrosa mampu menghibur KTM dengan finis di P4 dan P10. Salah satu yang disorot adalah buruknya performa di kualifikasi para pemblapa tim pabrikan KTM di Styria. Oliveira hanya di grid 12 dan Binder 16.

Sepekan kemudian, Binder memang mampu memberikan kemenangan bagi KTM di GP Austria. Namun, hasil tersebut berbau perjudian karena ia “nekat” tetap memakai ban slick ketika hujan mulai turun hanya beberapa lap sebelum finis.

Baca Juga:

Faktanya, KTM tidak bisa mengelak lagi bila RC16 melemah dalam beberapa balapan terakhir. Itu terbukti dari hasil-hasil di Silverstone, Aragon, Misano, dan Austin – khususnya di sesi-sesi latihan bebas.

“Miguel cedera sendiri di Spielberg. Ia masih dalam kondisi sakit saat balapan kedua di sana. Setelah itu, ia tidak mampu merebut poin dalam tiga balapan. Itulah mengapa ia sangat terpukul, terutama dari sisi psikis,” tutur Beirer.

“Jika seorang pembalap tidak dalam kondisi bagus, tes maupun uji coba lain tidak akan berguna. Rencana dan strategi untuk peningkatan performa apa pun tidak akan bermanfaat jika sang pembalap dalam fase buruk.”   

Pertanyaan pun sempat muncul, mengapa KTM mengizinkan Miguel Oliveira berlomba balap ketahanan mobil di Barcelona dengan KTM X-Bow, menjelang lomba di Aragon.

Beirer menyebut ia memang mendukung langsung Miguel Oliveira karena sudah yakin kondisi tangannya tidak lagi menyakitkan. Saat itu, tidak ada masalah fisik yang bisa menjadi masalah di lomba.

“Saya melihat saat itu kondisi mental Oliveira tidak bagus. Jadi, akan bagus baginya jika melakukan refreshing dengan berlomba di atas mobil. Saya yakin ia akan kembali ke performa terbaiknya kendati perubahan ini jauh berbeda daripada yang saya kira,” ucap Beirer.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Andrea Dovizioso: Saya Punya Feeling Bagus dengan Sasis dan Lebih Agresif
Artikel berikutnya Fabio Quartararo Lebih Senang Menang di MotoGP Portugal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia