Bos Petronas Pede Bisa Capai Kesuksesan di MotoGP
Prinsipal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, berbicara tentang target pada 2021, dan ingin balapan di Asia dan Amerika tetap digelar meski pandemi Covid-19 masih merebak di seluruh dunia.
Razlan Razali, SIC Racing
Gold and Goose / Motorsport Images
Tahun lalu, Petronas SRT gagal merayakan gelar juara dunia karena Fabio Quartararo tak memiliki performa konsisten, dan Franco Morbidelli telat panas.
Quartararo memberikan performa menjanjikan dengan meraih dua kemenangan di Sirkuit Jerez dan itu membuatnya memimpin klasemen cukup lama. Tapi, M1 2020 tak miliki performa konsisten dan pengalaman yang tak cukup untuk mengatasi tekanan, mmebuat Quartararo gagal mewujudkan mimpinya.
Sedangkan Morbidelli yang tak dijagokan pada awal musim, memberikan penampilan mengesankan pada paruh kedua tahun lalu. Bahkan, ia sempat memberi tekanan kepada Joan Mir dalam perebutan gelar juara dunia.
Sayang, jarak yang terlalu jauh membuatnya sulit untuk menahan pembalap Suzuki itu merayakan gelar lebih cepat.
Razlan Razali sebelumnya sudah mengatakan motor yang digunakan Quartararo belum melewati serangkaian tes, dan itu membuat motor memiliki banyak masalah. Sedangkan, Morbidelli menggunakan M1 versi 2019, yang performanya sedikit berbeda.
Memasuki musim baru, Razali berharap Yamaha sudah mempersiapkan motor dengan lebih baik untuk diberikan pada pembalap barunya, Valentino Rossi. Selain itu, ia juga mendesak pabrikan Jepang tersebut untuk memberikan motor tim pabrikan kepada Morbidelli.
Terlepas dari itu, dirinya berharap tahun ini MotoGP bisa menggelar balapan di banyak lokasi, termasuk Asia dan Amerika. Ia yakin, itu akan memengaruhi peluang timnya dalam upaya meraih gelar juara dunia.
“Situasi saat ini seperti sedang memprediksi nomor lotre. Anda tahu, ini sangat sulit. Kami akan kembali memulai musim dengan penuh ketidakjelasan,” kata Razali.
“Kami tahu balapan di Eropa akan digelar seperti biasa. Tapi, akan menyenangkan bisa balapan di Asia. Kami berharap situasi semakin membaik, jadi semua orang tak hanya terpaku di Eropa.
“Tapi, kami berada di dalam sebuah industri, dan jika situasinya berjalan seperti tahun lalu, kami harus menerima dan melaluinya.”
Grand Prix Argentina dan Austin, kabarnya sedang dipertanyakan karena kasus Covid-19 di negara tersebut cukup besar. Sementara GP Australia dilaporkan bakal dihapus dan digantikan oleh GP Indonesia.
Bagaimanapun, Razali berharap kejuaraan digelar secara normal dengan melibatkan banyak tempat dan tak hanya fokus di Eropa. Menurutnya, itu akan memberi motivasi besar bagi seluruh peserta kejuaraan dunia.
“Tahun lalu, tujuan utama kami adalah mendapatkan kemenangan, dan kami mengakhiri musim di posisi kedua dalam klasemen pembalap,” ujar Razali.
“Kami juga cukup lama memimpin klasemen. Jadi, segalanya sangat memungkinkan di MotoGP, kami tahu bisa melakukannya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments