Kariernya Pernah Diselamatkan, Bradl Terpukul dengan Kepergian Gresini
Pembalap tes Honda Racing, Stefan Bradl, dan ayahnya, Helmut, terguncang dengan kabar meninggalnya Fausto Gresini. Pria Italia itu menyelamatkan kariernya di MotoGP.
Foto oleh: Camille De Bastiani
Sejak berita Gresini masuk rumah sakit akibat terpapar Covid-19, Bradl selalu memantau. Sejak pekan lalu, juara dunia kelas 125 cc dua kali itu mengalami penurunan kondisi. Situasi tersebut tak pelak membuat rider 31 tahun tersebut cemas.
“Saya mengikuti berita tentang Fausto setelah terinfeksi virus corona dan saya lega ketika mendengar sinyal positif dari klinik. Tapi pekan lalu, saya terkejut lagi. Saya heran bagaimana mungkin terjadi kemunduran mendadadak,” ujarnya kepada Speedweek.
“Virus pasti telah menyerangnya dengan ekstrem. Saya tak tahu kalau dia punya penyakit sebelumnya. Kematiannya sungguh mengagetkan. Ayah saya tercekat ketika saya mengabari bahwa Fausto meninggal hari ini.”
Pada 2015, Bradl bergabung dengan Athina Forward Racing. Baru setengah musim, rider Jerman tersebut mengalami cedera. Kemudian, pemilik tim Giovanni Cuzari ditangkap polisi dan ditahan empat pekan.
Kesulitan tersebut membuat masa depan skuad tak jelas. Bradl dan manajernya segera menghubungi Direktur Balapan Romano Albesiano, yang sebelumnya sudah bernegosiasi pada musim panas 2014.
Separuh musim 2015, pembalap Jerman tersebut mengenakan kostum Aprilia Racing Team Gresini. Kontraknya berlanjut hingga MotoGP 2016, di mana tembus 10 besar tujuh kali.
Bradl mengingat Gresini sebagai sosok pemalu tapi punya pengetahuan dan gairah besar terhadap olahraga motor.
“Saya tidak terlalu mengenal Fausto Gresini sebelum bergabung dengan Aprilia. Pada tiga tahun saya di LCR Honda, dengan Lucio Cecchinello, ada rivalitas kuat dengan Gresini Honda karena setiap bos tim ingin yang terbaik dari tim satelit HRC. Ada kompetisi sehat,” ujarnya kepada Speedweek.
“Saya mengenalnya dengan baik di Aprilia. Tapi selalu ada penghalang bahasa karena bahasa Inggrisnya sedang dilatih. Saya mengenalnya dengan baik di Aprilia. Ketika es pecah, hubungan kami lebih muda dan membaik. Anda juga dengan cepat mengetahui gairah dan antusiasnya dari apa yang dia kerjakan. Dia menyukai dan hidup dari balapan.”
Bradl menceritakan kalau pria 60 tahun itu mau melatih para pembalap ketika punya waktu.
“Fausto sedikit tertutup dan pemalu. Tapi tim tekniknya dengan kepala kru saya, Diego Gubellini, yang bekerja dengan Fabio Quartararo selama dua tahun, merupakan orang-orang baik. Saya merasa seperti di rumah dalam tim Gresini,” ia menjelaskan.
Ketika Bradl pindah, hubungan mereka masih bagus. Ia dan Gresini kerap berbincang saat bertemu di sela-sela balapan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments