Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP MotoGP Spanyol

Brembo Jelaskan Model Pengereman Pembalap dan Motor MotoGP

Teknisi Brembo, Andrea Bergami, menjelaskan bila karakter pengereman pembalap di MotoGP sangat tergantung pada motor.

Jorge Martin, Pramac Racing

Circuito de Jerez - Angel Nieto, tuan rumah Gran Prix Spanyol, akhir pekan ini, memang bukan trek terberat dari sisi pengereman dalam kalender Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022.

Namun, bagi Brembo selaku pemasok rem motor-motor kelas MotoGP, Jerez masuk kategori terberat kedua dari sisi tingkat kesulitan pengereman. Menurut produsen rem asal Italia tersebut, kesulitan pengereman di Jerez ada di level 4 dalam skala 6.

“Jerez bukan sirkuit terberat untuk pengereman tetapi harus diakui butuh pengereman sangat kuat di tikungan 1, 6, dan 13,” ucap Jorge Martin (Pramac Racing) didampingi Bergami, seperti dikutip as.com.

“Ini sangat memengaruhi suhu saat pengereman karena ada jarak yang diperlukan saat pengereman keras. Perengeman keras diperlukan karena Anda masuk tikungan dengan kecepatan tinggi dan harus memperlambat motor sampai hampir berhenti.

“Jelas hal tersebut sangat dipengaruhi sistem kerja rem. Berhasil atau tidaknya Anda mengambil waktu krusial di tikungan, bakal dipengaruhi rem.”

Lebih jauh Bergami menjelaskan, dirinya sulit untuk menentukan siapa pembalap dengan tenik pengereman terbaik saat ini. Yang pasti, ia menyebut gaya pengereman pembalap sangat dipengaruhi oleh motor yang dikendarainya.

Jack Miller, Ducati Team

Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Saat ini, saya lihat Ducati menjadi motor yang paling banyak membantu gaya dan teknik pengereman pembalap. Ducati mampu membuat motor yang sangat stabil saat pengereman,” kata Bergami.

“Itulah mengapa para pemakai Ducati menjadi pembalap dengan teknik pengereman terbaik di grid MotoGP saat ini. Jorge Martin serta Jack Miller (Ducati Lenovo) termasuk pembalap terbaik dalam teknik pengereman telat (late braking).”

Menariknya, Martin sendiri justru memiliki pandangan soal siapa the best braker di kelas premier. “Saya rasa, Schwantz (Kevin Schwantz, juara dunia kelas 500cc 1993) adalah pembalap dengan teknik pengereman terbaik hingga saat ini,” ucap pembalap Spanyol itu.

Juara dunia Moto3 2018 itu menambahkan, bagian paling sulit saat pengereman adalah ketika akan masuk tikungan. Saat itulah bisa dilihat seberapa bagus rem motor MotoGP.

“Karena dari situlah bisa diketahui apakah Anda mampu atau tidak mengerem sedekat mungkin dengan tikungan,” kata Martinator, julukan Jorge Martin.  

Martin sendiri mengakui dirinya piawai untuk late braking dan itu cukup membantunya dalam menghadapi ketatnya persaingan di MotoGP.

Tahun lalu di Misano, misalnya. Ia mampu melewati Marc Marquez (Repsol Honda) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) di sebuah tikungan dari lane 1.

Alex Rins, Team Suzuki MotoGP

Alex Rins, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Area itu sebetulnya bukan tikungan dengan pengereman keras. Tetapi saya melihat peluang bagus dan berhasil melakukannya,” ucap Martin.

Setiap pembalap, menurut Martin, pasti memiliki referensi titik pengereman berupa tanda, apakah itu pembatas lintasan, tembok, hingga tanda di atas trek.

Lebih jauh Bergami juga menjelaskan, para pembalap juga memiliki tuntutan terkait sistem pengereman. Kebanyakan, para pembalap meminta jarak main tuas rem yang variatif.

“Ada beberapa pembalap yang meminta jarak main tuas yang sangat dekat dengan setang agar memudahkan mereka saat mengerem. Praktis, teknisi kami harus bekerja keras karena pendeknya ruang untuk tarikan tuas rem,” kata Bergami.

Salah satu pembalap yang menyukai jarak main rem yang dekat ini adalah Pol Espargaro (Repsol Honda). Para pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins dan Joan Mir, juga sangat sensitif dengan rem.

Baca Juga:

Bergami pun menyebut sirkuit-sirkuit seperti di Austria (Red Bull Ring), Jepang (Motegi), dan Thailand (Chang International) adalah beberapa trek yang memerlukan sistem pengereman mumpuni karena banyaknya area pengereman keras.

Brembo juga harus memikirkan kestabilan suhu saat pengereman keras menjelang tikungan. Penggunaan air duct untuk pendinginan rem memang sangat membantu.

Tetapi, Brembo juga mengembangkan cakram berventilasi (berlubang memanjang) yang selama ini terbukti efektif menjaga temperatur saat pengereman keras.

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Warm Up MotoGP Spanyol: Nakagami Ungguli Quartararo-Bagnaia
Artikel berikutnya Marc Marquez: Jorge Lorenzo Salah Satu Sosok Spesial di MotoGP

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia