Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Burgess: Rossi harus targetkan kemenangan, bukan hanya podium

Mantan crew chief Valentino Rossi, Jeremy Burges, meyakini akan sangat sulit bagi pembalap Italia itu untuk merebut gelar juara dunia ke-10, jika hanya menargetkan podium. The Doctor juga harus meraih kemenangan.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing and Jeremy Burgess, Yamaha Factory Racing crew chief

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing and Jeremy Burgess, Yamaha Factory Racing crew chief

Gold and Goose / Motorsport Images

Second place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Podium: second place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing and Jeremy Burgess, Yamaha Factory Racing crew chief
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Jeremy Burgess, Fiat Yamaha Team

Burgess mulai bergabung dengan skuad Rossi ketika sang pembalap melakoni debut di kelas premier pada 2000 silam – masih bernama GP 500cc. Sebanyak tujuh gelar juara yang direbut The Doctor, semuanya merupakan hasil kolaborasi bersama Burgess.

Pada akhir 2013, tepat setahun usai Rossi meninggalkan Ducati, Burgess digantikan oleh Silvano Galbusera, di mana pembalap Italia itu hanya terpaut lima poin dari perebutan gelar juara musim lalu.

Saat perhelatan MotoGP Australia akhir pekan lalu, Motorsport.com berkesempatan mewawancarai khusus Burgess – sosok yang juga pernah bekerja sama dengan Freddie Spencer, Wayne Gardner dan Mick Doohan.

“Saya menghabiskan hari bermain golf dan tenis. Saya juga menonton balapan di televisi,” canda Burgess.

“Mungkin Valentino bukan pembalap terkencang dalam satu lap. Tapi dia masih salah satu yang terkuat dalam balapan. Benar bahwa dia tidak menang lagi, tapi dia sangat dekat untuk (menjadi juara dunia) pada 2015.

“Dari sudut pandang saya, dan tidak seperti yang dipikirkan banyak orang, dia tidak kehilangan gelar juara dalam tiga balapan terakhir. Tapi dia kehilangan lebih awal.

“Dia memutuskan untuk fokus mengoleksi podium dan itulah bagaimana pendekatan dia terhadap balapan. Tapi itu tidak cukup untuk menjadi juara. Anda juga harus memenangi balapan sekarang,” tukasnya.

Marquez lebih lincah

Burgess juga mengaku terkejut oleh sejumlah kesalahan yang dilakukan Rossi, terutama yang membuat ia terjatuh saat balapan. Dan itu berbanding jauh dari Marc Marquez yang lincah kala menggeber tunggangannya.

“Valentino telah membuat beberapa kesalahan tahun ini. Assen dan Jepang yang menarik perhatian saya,” ungkapnya. “Kesalahan di Assen sangat tidak biasa, karena dia biasanya tidak terjatuh ketika memimpin.

“Marc mampu menghindar dari kecelakaan, karena dia sangat lincah. Valentino, balapan bertahun-tahun, telah menjadi sangat lambat dalam bereaksi,” pungkas Burgess. 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rossi minta Yamaha tingkatkan kecepatan
Artikel berikutnya MotoGP Malaysia dalam angka

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia