Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pol Espargaro: Cara Kerja Pabrikan Eropa dan Jepang Kontras

Pol Espargaro membandingkan reaksi internal serta cara komunikasi antara dua tim MotoGP, yaut Repsol Honda dan KTM.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap asal Barcelona itu terlibat dalam pengembangan RC16 selama empat tahun. Motor KTM itu menjadi kompetitif sehingga kehilangan konsesi untuk musim 2021.

Prestasi apiknya menarik bagi Honda yang tak punya acuan setelah Marc Marquez absen panjang. Espargaro menyambut tawaran tersebut.

Namun, kenyataan tak seperti bayangan. Ia kesulitan beradaptasi dengan cara kerja tim pabrikan berlogo sayap tunggal. Di KTM, semua punya suara yang sama dan tidak ada hierarki pembalap.

Dalam Repsol Honda, reaksi tim masih tergolong lambat sehingga problem sudah terlanjur berlarut. Hal itu terlihat dari tumbangnya kinerja RC213V.

Selama pramusim, motor andalan Honda tersebut membuat lawan terbelalak. Mereka kompak menilai bahwa tim yang dipimpin Alberto Puig tersebut siap berlari kencang.

Pada perjalanannya, skuad itu malah terseok-seok dan jadi penghuni dasar klasemen konstruktor. Espargaro tentu saja merasa frustrasi karena tidak bisa mempertahankan kans podium, seperti dalam MotoGP Qatar.

Baca Juga:

Ia meminta Honda mengevaluasi berbagai aspek dalam pengelolaan tim dan pengembangan RC213V.

“Merek Eropa menempatkan lebih banyak baterai daripada pabrikan Jepang. Yang paling penting sekarang adalah reaksi cepat pada masalah yang mencuat. Kecepatan realsi lebih penting daripada kekuatan pabrik,” ujarnya.

“Kami tidak terbiasa melihat motor non-Jepang menang, tapi selama beberapa tahun terakhir, itu menjadi kian penting. Dan melihat bagaimana Aprilia, KTM dan Ducati bekerja, dan kemudian Jepang, sungguh kontras. Jelas sekali.”

Situasi itu menjadi perhatian Espargaro dan beberapa pembalap lain. Pria 30 tahun tersebut memberi contoh kasus betapa sulitnya tim pabrikan Jepang.

“Fabio sangat ragu memperbarui (kontrak) untuk Yamaha. Suzuki terlilit masalah dan kami juga menderita. Honda, Suzuki dan Yamaha bisa mencaplok pabrikan Eropa, karena ukuran mereka,” ucapnya.

“Tapi, ini tidak lagi tentang anggaran, melainkan soal siapa yang melakukan hal-hal dengan baik.”

Espargaro akan memulai MotoGP Catalunya dari grid kesepuluh. Ini berkebalikan dengan sang kakak, Aleix, yang membawa Aprilia Racing ke pole position dan memecahkan rekor waktu lap tercepat.

“Sungguh menyenangkan melihat Aleix di pole dan dengan pace paling bagus. Dia akan punya tekanan mulai sekarang, tapi dia merasa nyaman dengan motor, tim dan lain-lain. Dia tidak akan bisa memilih motor sekompetitif yang dimilikinya sekarang,” tuturnya.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Rins Yakin Pemenang MotoGP Catalunya Ditentukan Ban
Artikel berikutnya Jadwal MotoGP Catalunya 2022 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia