Carchedi: Marquez Paling Berani di antara yang Berani
Frankie Carchedi, kepala kru Marc Marquez di Gresini Racing, menyebut pembalap itu “paling berani di antara yang berani" setelah kemenangannya pada MotoGP San Marino.
Kemenangan Marc Márquez di sirkuit Misano terus memancing reaksi dalam Kejuaraan Dunia MotoGP. Selama 1.043 hari harus dilalui sang juara dunia delapan kali tersebut sebelum kembali memenangi balapan panjang, di Aragon, tetapi hanya tujuh hari yang dibutuhkan untuk mengulang prestasi di GP San Marino. Dua kemenangan yang belum pernah ia raih di tahun yang sama sejak 2021, dan secara beruntun sejak 2019, sebelum cedera.
Pembalap Spanyol itu memanfaatkan hujan yang mulai turun lebih deras di lintasan Italia untuk mengambil lebih banyak risiko daripada yang lain, menyalip para pesaingnya dari posisi keempat - setelah sempat bangkit dari posisi kedelapan - dan memimpin balapan, menerapkan strategi tidak berhenti di pit.
Ketika intensitas air mereda, Marquez membuat kecepatan yang spektakuler untuk menjauh dari Pecco Bagnaia dan menyalipnya di lintasan kandangnya.
Salah satu reaksi yang paling menonjol atas kemenangan ini datang dari manajer teknisnya musim ini di Gresini Racing, Frankie Carchedi. Ia berbicara dengan 'TNT Sports' dan menganalisis performa pembalap #93 tersebut.
Insinyur asal Inggris sempat khawatir bahwa kecelakaan di Q2 akan menghancurkan semua peluang mereka, tetapi pekerjaan yang dilakukan selama latihan, mencari kecepatan balapan, memberi mereka petunjuk penting.
"Marc telah bekerja sangat keras minggu ini, dan saya benar-benar berpikir kami gagal di kualifikasi, karena di sini di mana Anda memulai menentukan (terutama di Misano) bagaimana balapan berlangsung," katanya.
"Kami menggunakan ban yang sama hingga 28 lap pada Sabtu pagi (di FP2, digabungkan dengan Practice), tetapi itulah alasan mengapa dalam balapan kami menggunakan ban medium dan bukan soft, karena kami tahu di enam atau tujuh lap terakhir sudah mencapai batasnya.
“Anda bisa melaju hingga posisi ke-18 dan itu bekerja dengan sangat baik. Pada akhirnya, tiba-tiba saya mengalami kecelakaan kecil. Terkadang, Anda menang dan kadang kalah."
Setelah itu, kepala teknisi Marquez mengakui bahwa hujan membantu pembalap Cervera itu, tetapi menekankan bahwa ia telah kembali. Keberanian yang membuat perbedaan.
"Tentu saja hujan membantu Marc memimpin balapan, tetapi ia sudah berada di posisi yang relatif baik. Jadi ya, dia pasti sudah ada di sana. Jika dia bisa menyalip (memimpin tanpa hujan), saya tidak begitu yakin. Tapi Marc, dalam kondisi seperti ini... Anda tahu, dia adalah yang paling berani dari yang berani,” terangnya.
"Dengan semua yang terjadi, Marc jelas melihat bahwa Jorge sedang mengadu kecepatan dan dia punya peluang (untuk menang).Saya tidak tahu berapa banyak yang akan kami dapatkan tahun ini.”
Satu hal yang banyak orang bertanya-tanya adalah berapa banyak kesempatan lagi yang dimiliki Marquez untuk memenangi balapan pada 2024, sebelum kepindahannya ke tim pabrikan Ducati, dan apakah hal itu akan membuatnya bisa bertarung memperebutkan gelar juara, dengan ketertinggalan 53 poin dari Jorge Martin.
Carchedi tidak mengesampingkan hal tersebut, namun mengakui bahwa situasinya belum sempurna. Mereka masih harus mengerjakan detail-detail yang tidak akan menyebabkan kecelakaan seperti yang terjadi di Q2. Namun, ia menegaskan bahwa kecepatan balapan bukanlah masalah untuk bisa menang.
"Saya akan mengatakan apa yang Marc katakan. Di Aragon, kami memiliki akhir pekan yang sempurna, sejak awal. Semuanya sempurna. Di sini, tidak semuanya sempurna. Kami memiliki ritme,” ia menjelaskan.
“Kami melakukan banyak pekerjaan untuk memulai hari Jumat dengan lebih baik. Ini adalah masalah bekerja dengan pembalap. Makin banyak Anda bekerja, makin Anda mengerti, dan kami bisa mulai lebih dekat.
“Tapi, kami masih harus memahami detail-detail itu. Jujur saja, kualifikasi bisa sangat merugikan kami akhir pekan ini. Karena langkah kami sudah jelas. Itu tidak pernah menjadi masalah, kami hanya harus memperbaiki detail-detail kecil itu," pungkas mantan bos teknis Joan Mir saat memenangi Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2020 itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.