Casey Stoner Sarankan MotoGP Tak Andalkan Elektronik
Mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner, mengatakan saat ini elektronik memainkan peran besar untuk membuat motor melaju cepat.
Stoner menjadi pembalap yang hadir pada era di mana kemampuan seorang pembalap jadi yang utama untuk membuat motor bekerja dengan baik.
Itu dibuktikannya ketika menjadi juara dunia bersama Ducati pada 2007, yang mana sebelumnya tak ada seorang pembalap yang bisa menaklukkan Desmosedici GP.
Tetapi, saat ini MotoGP sangat mengandalkan teknologi yang menjadi penentu apakah motor bisa bekerja dengan baik atau tidak.
Casey Stoner merasa itu dapat merusak esensi MotoGP, di mana kemampuan seorang pembalap tak lagi menjadi hal penting.
Pria asal Australia itu berharap Dorna Sports selaku pemegang hak siar MotoGP dan FIM mau melangkah mundur untuk mengembalikan DNA ajang balap motor bergengsi itu.
“Elektronik berubah menjadi sesuatu yang lain dan semakin memiliki peran besar di motor,” kata Stoner.
“Saya pikir harus ada pengurangan besar. Saya pikir pada 2016 mereka membawa ECU yang sama, dan itu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Itu bukan langkah mundur seperti yang dipikirkan semua orang, dan jujur, saya pikir kami perlu langkah mundur.”
Casey Stoner menegaskan pengembangan teknologi besar-besaran membuat level persaingan tak seimbang. Pasalnya, tim-tim yang memiliki dana besar bisa leluasa mengembangkan teknologi.
Menurutnya, akan ada peningkatan dalam hal kualitas balapan jika ada langkah mundur yang dilakukan MotoGP, khususnya di elektronik.
“Saya ingin melihat mereka tergelincir, saya ingin melihat mereka membuat kesalahan. Saya ingin melihat orang-orang berjuang untuk mencari daya cengkeram,” ujarnya.
“Beberapa memulai balapan dengan sangat baik karena pilihan ban mereka, yang lain tampil cepat di pengujung balapan.
“Semua ini akan berbeda dengan beberapa perubahan pada peraturan dan saya pikir akan meningkatkan aksi menyalip. Mengubah beberapa hal akan membuat balapan menjadi luar biasa.”
Selain melihat teknologi yang berperan besar di MotoGP, hukuman yang diberikan ketika seorang pembalap melakukan kesalahan.
Bukan hanya di kategori tertinggi, Stoner merasa hukuman tegas perlu diterapkan di kelas yang lebih rendah untuk mendidik pembalap muda.
“Saya pikir harus ada kejelaan atau arahan yang lebih pasti dari Race Direction. Tidak ada masalah selama bertahun-tahun dan sekarang setelah semua margin ini, ada masalah. Saya pikir setiap orang harus lebih menghormati orang lain,” ucapnya.
“Saya juga tidak merasa pembalap muda melakukan kesaahan dengan mudah, karena saya melihat banyak pembalap yang lebih tua dan dewasa melakukan hal serupa.
“Saya pikir semuanya karena fakta bahwa peringatan dan hukuman tidak tegas, definitif dan cukup jelas. Jika ada lebih dari itu, maka semua orang akan lebih berhati-hati.”
Celestino Vietti Ramus, Sky Racing Team VR46 dan Alonso Lopez, Max Racing Team kecelakaan
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.