MotoGP: Cedera Marc Marquez Tak Akan Ganggu Filosofi Honda

Alberto Puig berbicara kepada Motorsport.com sebelum balapan eksplosif Marc Marquez dalam Grand Prix (GP) Aragon, Minggu (12/9/2021), di mana Francesco Bagnaia meraih kemenangan perdananya di MotoGP.

Namun rider Ducati Team itu harus lebih dulu menghadapi duel tegangan tinggi dengan Marquez hingga lap terakhir. Kredit tak hanya diterima Bagnaia yang tampil solid, performa The Baby Alien pun menyita sorotan.

Kinerja yang diperlihatkan Marquez sepanjang balapan di Motorland Aragon mulai menyerupai versi yang membawanya mendominasi kejuaraan dengan raihan enam gelar dalam tujuh musim, sebelum kecelakaan fatal di Jerez tahun lalu.

Kendati demikian, jalan untuk mencapai titik tersebut tampaknya masih panjang, baik karena keterbatasan fisik Marquez yang belum 100 persen ataupun akibat aspek teknis yang sedang dikerjakan Honda untuk mengurangi traksi RC213V.

Sementara itu, banyak suara mengatakan bahwa momen buruk yang memengaruhi pabrikan Jepang adalah konsekuensi langsung dari filosofinya sendiri, yang sebagian besar sumber daya dan perhatian difokuskan kepada Marc Marquez, tanpa memperhitungkan kebutuhan pembalap lainnya.

Baca Juga:

Namun bagi Alberto Puig, apa yang terjadi dengan rider andalan Repsol Honda itu tidak akan membuat mereka bergerak satu milimeter pun dari pendekatan yang membuat perusahaan berbasis di Tokyo itu mundur.

“Filosofi kami tidak akan berubah sama sekali karena Marc telah menghabiskan satu setengah tahun dengan masalah. Dia bukan hanya pembalap terbaik Honda, dia yang terbaik di dunia. Kami memiliki kontrak panjang (hingga 2024),” kata Puig.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memberinya motor yang layak didapatkan. Tentu Pol (Espargaro) juga sangat penting, tetapi rekam jejak Marc tidak bisa dibantah.”

Angka adalah argumen utama mereka yang membela bahwa Honda salah menempatkan semua 'telur' di keranjang yang sama. Dalam 15 Grand Prix yang dilewatkan Marquez saat menjalani rehabilitasi cedera lengan kanan, Honda hanya mencetak dua podium.

Semua dipersembahkan adiknya, Alex Marquez, di Le Mans dan Aragon 2020. Akumulasi kecelakaan, seperti mereka alami musim ini, dipicu oleh motor yang tak kenal ampun. Sejak comeback di Portimao, Marc Marquez telah menyamai raihan di masa dirinya absen.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ia memberikan kemenangan di Sachsenring dan finis sebagai runner-up di Aragon akhir pekan lalu. Pada saat yang sama, The Baby Alien juga menjdi pembalap yang paling sering crash, 18 kecelakaan.

Meski absen di dua balapan awal MotoGP 2021, Marquez berada di posisi terbaik dalam klasemen di antara para pembalap Honda. Ia menempati peringkat ke-10 dengan koleksi 79 poin. Di bawahnya ada Takaaki Nakagami (P13, 64 poin), Pol Espargaro (P14, 55 poin) dan Alex Marquez (P15, 49 poin).

Jika HRC, berdasarkan kata-kata Puig, tidak berencana untuk mengubah strateginya, itu didasarkan pada keyakinan bahwa rider andalannya akan sekali lagi mencoba mengembalikan dominasinya. Dan optimisme tersebut bukan tanpa alasan.

“Tahukah Anda mengapa saya tidak ragu bahwa Marc akan kembali ke performanya yang dulu? Karena dia tidak pernah menjadi takut (saat di trek),” tutur Puig.

“Karena ketika dia berhenti untuk waktu yang lama dan ketika dia mencoba dan jatuh, dia akan bangkit dan melaju dengan lebih cepat lagi. Dalam diri seorang pembalap, ketakutanlah yang membuat perbedaan antara mereka yang ada di depan dan tidak.”