Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ciabatti: Ducati Tak Mungkin Terus Turunkan Delapan Motor

Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengungkapkan kalau pabrikan Italia itu tak selamanya menurunkan delapan motor di MotoGP. Semua tergantung kebutuhan dan stok pembalap.

Paolo Ciabatti, Ducati Corse Sporting Director

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ducati bertekad untuk mempertahankan tiga kemenangan konstruktor beruntun. Salah satu caranya dengan memperbanyak tim yang berkolaborasi.

Setelah Pramac Racing, merupakan mitra lama, mereka membuka pintu lebar-lebar untuk Gresini Racing yang berpisah dari Aprilia Racing. Selain itu, Ducati juga memberi kepercayaan kepada Mooney VR46 Racing, pendatang baru di level premier.

Mereka mendulang 246 poin dan membuat gap 74 dari saingan terdekat Yamaha. Mengirimkan lebih banyak motor di arena, menjamin lebih banyak data dan memuluskan pengembangan.

Meski memberikan kesuksesan, bukan berarti Ducati bakal terus menurunkan delapan motor. Apalagi kalau ada pembalapnya dibajak pabrikan lain.

“Bisa saja terjadi, kami tidak terlalu lancang untuk berpikir bahwa semua yang ada di Ducati hari ini dapat bersama selamanya. Kami juga tidak berpikir dalam jangka menengah dan panjang, Ducati memiliki delapan motor di trek,” katanya dikutip dari GPOne.com.

“Itu terjadi karena Suzuki memutuskan tanpa tim satelit dan tiba-tiba memilih mundur. Kemudian, Aprilia tahun lalu belum berada di level kompetitif yang membuat tim-tim tertarik pada penawaran mereka, tapi pada 2023 punya skuad satelit.

“Saat ini, kami punya delapan motor sekarang, mungkin ke depannya tidak seperti itu ketika delapan pilot kami, tidak bisa lagi menjadi bagian kami. Saat ini, kami menikmati fakta memiliki generasi pembalap muda dan menjanjikan.

“Kami harus mengapresiasi VR46 Academy karena Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi dan Luca Marini berasal dari sana. Berkat mereka dan upayanya masuk MotoGP, kami mengembangkan bersama dua pembalap yang menurut saya punya masa depan cerah.”

Baca Juga:

Teka-teki seputar pengganti Jack Miller dalam skuad Ducati akan terjawab setelah MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, 21 Agustus mendatang.

“Saya jawab sejujurnya. Kami mengonfirmasi bahwa Enea Bastianini dan Jorge Martin punya kondisi ekonomi sama dan perlakuan teknik sama. Akan dipilih siapa yang bakal mengenakan warna Lenovo dan siapa Pramac, kami akan melakukan (pemilihan) selepas balapan di Red Bull Ring,” ucapnya.

“Mereka kedua masih muda dan sangat kencang. Enea melakukan sesuatu yang luar biasa, Martin berangkat dengan lamban tapi GP22 punya beberapa kesulitan yang tidak bisa diprediksi.

“Ini adalah pilihan sulit, mereka berdua berbakat dan mewakili masa depan Ducati. Mereka tetap jadi dua pilot pabrikan bagaimana pun. Saya tidak menyembunyikan fakta bahwa jika seorang pembalap memperkuat tim resmi selalu bernilai lebih.”

Ciabatti lantas mengevaluasi perjalanan tim di MotoGP dan World Superbike hingga paruh musim ini. Jika membandingkan dengan target, start tim MotoGP tidak mulus.

“Neraca hingga pertengahan musim di SBK dan MotoGP positif. Saya bukan hipokrit dan saya katakan dalam MotoGP, target kami bukan menaklukkan gelar konstruktor untuk tiga kali beruntun, tapi kami juga ingin titel pembalap,” ia menambahkan.

“Karena berbagai sebab, musim tidak dimulai dengan baik bagi tim pabrikan. Motor 2022 belum matang pada awalnya. Para pembalap kami bekerja keras untuk mendapatkannya terutama dengan Pecco dan selalu berjuang untuk podium.

“Namun, tergelincir di Le Mans, jatuh di Sachsenring dan episode di Barcelona memberatkan dalam klasemen. Beruntung, kami bukan satu-satunya yang melakukan kesalahan. Fabio Quartararo juga melakukan blunder di Assen dan membiarkan Pecco mendekatinya.

“Dia masih mungkin menang. Kami harus selalu berada di podium dan selalu memiliki keberuntungan.”

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Marco Bezzecchi, VR46 Racing Team, Maverick Vinales, Aprilia Racing Team podium

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Marco Bezzecchi, VR46 Racing Team, Maverick Vinales, Aprilia Racing Team podium

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bezzecchi Sebut Stoner Bukan Pembalap Terbaik Ducati
Artikel berikutnya Kepedulian Miguel Oliveira terhadap Talenta Muda Portugal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia