Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Cinque, Sosok Misterius tapi Vital dalam Honda Racing

Honda Racing Corporation (HRC) memiliki sosok rahasia yang berperan besar dalam perkembangan para pembalap MotoGP. Dia adalah Motohiko Tono yang dikenal sebagai Cinque.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Repsol Media

Selama ini, dalam sebuah tim, hanya manajer, mekanik, kepala kru, insinyur dan para pembalap yang tersorot. Tugas mereka sudah jelas.

Belakangan, tren bergeser sedikit di mana tim mempekerjakan analis video. Tugas itu diemban Tono sejak 2019.

“Sebelum bekerja di MotoGP, saya adalah mekanik tim superbike. Saya bekerja dengan tim Italia dan makan spaghetti tiap hari. Saya makan ‘Spaghetti Barilla nomor 5’, setiap hari dari makan siang sampai makan malam,” ia mengisahkan kepada Behind the Dream, di kanal Youtube Honda Racing

“Dalam bahasa Italia, lima adalah Cinque. Dari situ, saya dipanggil Cinque.”

Setelah banting setir dari pekerjaan sebagai mekanik tim World Superbike, pria Jepang tersebut dilamar secara khusus oleh manajer HRC, Alberto Puig.

“Saya gabung dengan HRC dari 2019. Saya bertanggung jawab pada analisis video. Pada akhir 2018, November, ketika di Jepang, saya dapat telepon dengan kode Spanyol. Saya tidak mengenal nomor itu,” ucapnya.

Baca Juga:

“Ternyata, itu adalah Alberto Puig. Kami lalu mulai bicara dan sebuah kejutan besar. Saya tidak pernah berpikir bisa bekerja dengan Honda. Kejutan besar, sangat gembira.

“Sebelum gabung HRC, saya berpikir kalau kami punya data. Kami bisa membandingkan para pembalap kami, tapi tidak bisa membandingkan dengan pabrikan lain.

“Saya punya ide, mungkin dengan video bisa membandingkan dengan pabrikan lain.”

Tono lantas bereksperimen. Setiap sebelum sesi, ia berdiri di satu titik untuk merekam video dengan kamera genggam kecil. Aktivitas itu dilakukan sampai sekarang dengan kamera yang lebih canggih.

“Saya mulai dengan menggunakan handycam. Saya tunjukkan kepada pembalap dan reaksi mereka sangat bagus. Saya pun melanjutkan pekerjaan ini,” ia menjelaskan.

“Ketika saya tiba di titik pengambilan gambar, saya mengatur tripod dan ketinggian. Ketika pembalap datang, saya mengambil video mengikuti pergerakan mereka. Lalu kembali ke posisi awal, dan melakukannya lagi berulang-ulang.

“Video terakhir membandingkan para pembalap Honda.”

Setelah itu, ia mengolah video dengan cepat sebelum berbicara pada Marc Marquez, Pol Espargaro, Takaaki Nakagami dan Alex Marquez.

“Di akhir setiap sesi, saya menunjukkan kepada pembalap tentang jalur, body work. Untuk sesi berikutnya, para pembalap bisa mengatur gaya berkendaranya sehingga performa bisa segera meningkat,” ia mengungkapkan.

Sementara itu, The Baby Alien menekankan pentingnya peran analis video. Juara MotoGP enam kali tersebut tak memungkiri sangat terbantu.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Di masa lalu, itu seperti sebuah rahasia. Tidak ada yang punya itu. Sekarang, semua pabrikan punya analis video,” ujarnya.

“Anda lihat data tapi juga sebuah garis dari data, tapi dengan video analis, Anda lihat gambar. Kalau lihat data, kita bisa bahas selama satu jam. Namun, dengan gambar, dalam lima menit, Anda langsung tahu akar permasalahannya.

“Kadang, Anda mendeteksi masalah tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi, beberapa pembalap lebih baik dari Anda dan dia berkendara dengan cara lain, itu sangat penting.”

Menurut Marquez, rapat dengan video analis merupakan momen yang terkadang menakutkan untuk pemabalap. Sebab, kelemahan mereka terbongkar di situ.

“Tentu dalam video analisis, pembalap selalu memilih tikungan. Anda perlu memilih titik lemah,” katanya.

“Anda harus terima bahwa Anda difilmkan pada titik lemah. Kadang, ketika menemui analis video, sebelum pertemuan itu Anda datang dengan sebuah mentalitas dan bisa saja keluar dari sana dengan hancur.”

Motohiko Tono, Honda Racing

Motohiko Tono, Honda Racing

Foto oleh: Honda Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Francesco Bagnaia Pantang Ulang Kesalahan
Artikel berikutnya Ciabatti Dukung Sprint Race Asalkan Semua Aspek Disempurnakan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia