Citra Ducati Tak Akan Rusak jika Marquez Raih Gelar MotoGP
General Manager Ducati, Luigi Dall'Igna, percaya bahwa citra pabrikan tidak akan terluka sama sekali meskipun Marc Marquez memenangkan gelar MotoGP 2024 dengan motor yang masih berusia setahun.
Juara dunia enam kali itu meninggalkan Honda pada akhir tahun lalu untuk bergabung dengan tim Gresini, yang akan menggunakan motor 2023 yang mendominasi musim lalu.
Meskipun pabrikan Italia telah berulang kali menekankan bahwa Dall'Igna tidak memiliki pengaruh atas pilihan pembalap untuk tim yang berbasis di Faenza itu, kepindahan Marquez tidak akan terjadi tanpa restu dari Ducati.
Langkah ini memperjelas bahwa perusahaan asal Bologna ini memprioritaskan perekrutan Marquez daripada masalah yang bisa ditimbulkannya pada anggota tim yang lain.
Orang dalam Ducati mengisyaratkan bahwa pabrikan menganggap kedatangan Marquez sebagai masalah, di saat mereka sedang menikmati keharmonisan di antara para pembalapnya.
Namun Dall'Igna menegaskan bahwa kedatangan Marquez tidak akan menimbulkan gesekan.
"Jujur saja, saya tak melihat mengapa Marc harus menjadi masalah bagi Ducati," kata Dall'Igna kepada Autosport.
"Apakah kontraproduktif jika seorang juara ingin mengendarai motor Anda? Saya sulit melihat bagaimana hal itu bisa menjadi kerugian.
"Kami mencari pembalap kompetitif yang ingin mengendarai motor kami, itulah tujuan kami."
Ducati akan berusaha mengulangi kesuksesan besar yang diraih pada 2023, merebut gelar juara dunia pembalap bersama Pecco Bagnaia dan gelar juara dunia konstruktor, serta memecahkan semua rekor yang telah dicetak sebelumnya, termasuk jumlah kemenangan: 17 kemenangan dalam 20 balapan.
Dall'Igna menilai Marquez, yang dianggap sebagai salah satu favorit untuk meraih gelar juara pada 2024, memenangkan kejuaraan dengan motor lama tidak akan merusak kemajuan teknis Ducati dengan motor baru.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Gigi Dall'Igna, Manajer Umum Ducati Corse
"Jika Marc memenangkan kejuaraan berikutnya, itu karena dia adalah yang terbaik, dan karena dia memang pantas mendapatkannya," kata Dall'Igna.
"Persamaan itu sangat sederhana. Saya tak melihat bagaimana hal itu bisa merusak citra Ducati. Saya tidak pernah mempertimbangkan apakah pembalap atau motor yang lebih penting. Kombinasi keduanya lah yang menentukan kemenangan.
"Bagi saya, seseorang memenangkan kejuaraan dunia dengan prototipe dari tahun sebelumnya tidak pernah menjadi masalah. Hal itu pernah terjadi sebelumnya dengan motor yang saya tangani. Gabor Talmacsi memenangkan gelar 125cc dengan motor Aprilia yang setahun lebih tua dari motor Hector Faubel, yang merupakan saingan langsungnya.
"Marco Simoncelli dinobatkan sebagai juara 250cc (2008) setelah memulai tahun itu dengan motor tahun sebelumnya, dan ia memenangkan balapan dengan motor itu. Kemudian di akhir musim, ia mendapatkan motor baru," kenang Dall'Igna.
"Tujuan saya adalah menang, dan saya harus menggunakan semua metode yang tersedia untuk mencapai hal ini. Pada akhirnya, bisa saja prototipe baru tidak meningkatkan performa motor lama. Di manakah masalahnya?"
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.