Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Crash di Jerez, Tubuh Marquez Lebih Tahan Banting

Sirkuit Jerez masih jadi mimpi buruk bagi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Hanya saja, berbeda dari sebelumnya, juara MotoGP enam kali mengklaim tubuhnya lebih siap ketika jatuh.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marquez mengaku sedikit trauma menatap MotoGP Spanyol karena musim lalu, ia terjatuh di sana yang mengakibatkan patah humerus lengan kanan. Ia dipaksa menyudahi kiprahnya meski baru mengikuti lomba sekali.

Operasi tiga kali dijalani dan proses pemulihan memakan waktu sembilan bulan. Rider Spanyol itu juga mengorbankan balapan pembuka musim ini, di Qatar.

Sabtu (1/5/2021), dalam latihan bebas ketiga, ia kembali crash saat melintasi tikungan ketujuh dengan kecepatan hampir 200 km/jam. Ia berakhir di gravel.

Banyak yang mencemaskan Marquez, hingga kini masih dalam program pemulihan lengan kanan. Setelah menjalani pemeriksaan oleh tim medis, pria 28 tahun itu, diizinkan mengikuti kualifikasi. Sayangnya, ia tidak lolos ke Q2 usai mencatatkan waktu tercepat ke-14.

Seusai terjatuh, kru memasang ban lunak agar lebih aman. “Kecelakaan tidak mengkondisikan saya pada kualifikasi, itu membuat saya berpikir tentang insiden. Saya pembalap yang menggunakan ban depan keras, tapi saya tak tahu kenapa sekarang kami memutuskan, bersama tim, bermain aman dengan ban lunak,” ujar Marquez.

Baca Juga:

Kakak rider LCR Honda, Alex Marquez, sempat tercenung dan kehilangan kesadaran. Tubuhnya kini lebih kuat setelah insiden parah musim lalu.

“Tubuh saya dipersiapkan untuk jatuh, keputusan harus dibuat dengan memperhatikan performa, saat melaju kencang dengan motor, bukannya saat jatuh,” ia menambahkan. “Jatuh seperti ini selalu menakutkan, terlalu kuat, tapi secara fisik itu jadi lebih seperti kejutan dari semua dampak daripada kerusakan.”

Meski dokter menyatakan kondisi Marquez baik-baik saja selepas crash, ia merasa perlu bantuan fisioterapis.

“Saya akan mengingat, lehera saja terkena. Fisioterapis akan merawat panggul malam ini, bukannya lengan yang memburuk. Secara logika, kala jatuh, itu membuat saya berpikir. Ketika motor di depan saya menghilang, saya melihat tidak dapat menyelamatkannya. Saya berpikir melindungi lengan. Itu metode penting baik saat Anda cedera atau tidak,” katanya.

“Sekali Anda melakukan itu, Anda harus menunggu untuk melihat ke mana kecepatan membawa Anda. Tapi Anda tidak pernah terbiasa jatuh seperti ini dan menabrak pembatas…”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sama seperti sebelumnya, Marquez tidak menetapkan target muluk. Ia hanya ingin mengetahui batas maksimum RC213V.

“Sulit mengetahui apa yang kami cita-citakan, kami dapat balapan dari sedikit ke banyak, jauh berbeda daripada di Portugal. Di sana, kami mulai dari depan dan saya tidak menyalip siapa pun, sedangkan kali ini, saya start dari belakang. Jadi lihat saja apakah saya dapat menyalip dan maju Saya tak punya hasil apa pun di kepala, hanya berkendara sebaik mungkin dalam batas kami,” Marquez menuturkan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fakta Menarik Jelang Lomba MotoGP Spanyol
Artikel berikutnya Insting Kebinatangan, Rahasia Performa Gemilang Morbidelli di Jerez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia