Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Cal Crutchlow Analisis Malapetaka Yamaha di MotoGP Thailand

Akhir pekan Yamaha berujung buruk di Grand Prix Thailand. Cuma satu pembalapnya mampu mencetak poin, itu pun di luar 10 besar. Cal Crutchlow menjelaskan mengapa bencana bisa terjadi.

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Hanya Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha) yang berhasil mencetak angka di Buriram berkat finis ke-13 dalam MotoGP Thailand, Minggu (2/10/2022). Rekan setimnya, Fabio Quartararo gagal.

El Diablo menyelesaikan balapan basah di Sirkuit Internasional Chang tersebut di urutan 17. Sedangkan, dua rider RNF Yamaha, Cal Crutchlow dan Darryn Binder, masing-masing finis ke-19 serta 21.  

Sementara Quartararo memilih bungkam, Crutchlow, yang start dari posisi grid ke-15, mengungkapkan alasan performa buruk YZR-M1 yang memicu malapetaka Yamaha di Buriram.

“Kami memiliki suhu yang terlalu tinggi dan oleh karena itu terlalu banyak tekanan udara di ban depan. Saya lalu mendorong dengan ban belakang guna menyelamatkannya, namun saya menghancurkan ban belakang dalam prosesnya,” kata pembalap asal Inggris.  

Baca Juga:

Sebagai pengingat, Crutchlow mengalami cedera ankle kaki kanan pada sesi latihan bebas kedua dan itu menjadi hambatan tersendiri baginya. Tetapi, ia sempat bertarung ketat dengan Quartararo.

“Saya berada di grup sama dengan Fabio (Quartararo). Saya lihat dia tak bisa membelokkan motor atau mengendarainya dengan cerdik. Saya mengalami feeling yang persis sama,” kata Crutchlow.  

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing MotoGP

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Hujan hanya memperburuk masalah yang dialami motor pada situasi kering, membuat saya tidak dapat tancap gas. Pada satu titik saya menyalip Fabio karena kami mengejar grup di depan kami.

“Saya unggul 1 detik atas Fabio, tetapi dia mampu mengejar lagi. Karena saya tak bisa mendekati grup di depan dan tak bakal mencetak poin, saya membiarkannya lewat. Dia lalu tertahan di posisi yang sempat saya tempati sebelumnya.”

Finis P19 mengecewakan bagi Crutchlow. Pasalnya, pada dua race awal dengan RNF sejak menggantikan Andrea Dovizioso yang pensiun, ia mampu mencetak poin, di Aragon (P14) dan Jepang (P15).

“Saya berharap lebih. Tetapi itu bukan harinya Yamaha. Awal balapan sangat berbahaya, Anda sama sekali tidak bisa melihat apa-apa akibat hujan. Karena hal tersebut saya melambat di dua lap pertama.”  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pol Espargaro: Hanya Marc Marquez yang Berbeda
Artikel berikutnya Rekor MotoGP Luca Marini Berlanjut meski Sempat Crash

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia