Crutchlow finis ketujuh lantaran kesalahan berkendara
Tampil kuat pada lap-lap awal, Cal Crutchlow akhirnya harus menerima hasil di luar lima besar. Ia pun mengaku salah dalam hal mengendarai Honda RC213V.
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Gold and Goose / Motorsport Images
Selepas start, Crutchlow langsung menempel di belakang tiga pembalap top: Marc Marquez, Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso. Ia bahkan mampu mempertahankan posisi keempat hingga memasuki Lap 17. Akan tetapi, semuanya berubah drastis satu putaran kemudian.
Berawal dari disalip Maverick Vinales di Tikungan 1, serta lalu disusul Alex Rins serta Johann Zarco. Ditambah kesulitan dengan ban belakang – memodifikasi gaya balap demi menghemat penggunaan – Crutchlow pun jadi tak berdaya menjelang akhir balapan.
“Saya punya grip yang luar biasa di awal, tapi saat saya di belakang mereka, yang saya lakukan hanyalah mengangkat motor untuk menyelamatkan ban,” kenang pembalap LCR Honda itu kepada media di Buriram, Minggu (7/10).
“Ban belakang sama sekali menurun setelah 15 lap. Saya tidak bisa bertarung. Saya tidak bisa melawan. Karena saya mencoba menyelamatkan ban belakang, saya sebenarnya menghancurkannya, bagian tengah ban sangat keras. Itu sudah menjadi masalah sepanjang akhir pekan.
“Jika Anda melihat gaya balap saya, saya mengangkat motor benar-benar cepat dan mencoba mengendarainya, tapi saya menghancurkan pusat ban.
“Saya seharusnya lebih menikung dan membuka gas lebih ke tikungan, yang mana itu cara berlawanan untuk mengendarai motor (bertenaga) 300bhp (Brake Horse Power). Jadi, saya menghancurkan ban belakang karena alasan itu.
“Saya sedikit salah mengendarai motor, mencoba mengangkatnya dan mengeluarkannya dari tikungan,” keluhnya.
Kendati memetik raihan ketujuh, Crutchlow berhasil finis di depan Danilo Petrucci. Perolehan poin yang sempat disamai sang pembalap Pramac Racing, kini menjauh, walau dua angka saja.
“Ketika Zarco menyalip, saya hanya ingin finis balapan, karena penting untuk mencetak poin. Jika saya menekan, saya tidak akan finis balapan,” tegasnya.
“Senang bisa di atas lagi. Biasanya di awal balapan adalah saat kami kesulitan untuk bersama mereka (grup depan), dengan kondisi tangki bahan bakar yang masih penuh, tapi kami berada di sana.
“Biasanya saya menjadi kuat di akhir balapan, tetapi di sini tidak mungkin karena ban belakang,” terang pembalap Inggris itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments