Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Crutchlow Khawatirkan Kelanjutan Generasi Pembalap Inggris

Generasi pembalap Inggris di kancah Moto3 hingga MotoGP akan berkurang seiring dengan keputusan Cal Crutchlow pensiun. Hal ini membuat rider LCR Honda Castrol tersebut prihatin.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ketiga kompetisi tersebut disebut para pembalap dari Italia, Spanyol dan Jepang. Hanya ada satu atau dua yang berasal dari Negeri Ratu Elizabeth.

Dalam Moto3 2020, Inggris diwakili John McPhee yang membalap untuk Petronas Sprinta Racing. Sedangkan Moto2 ada Sam Lowes dan Jack Dixon. Crutchlow satu-satunya rider utama di MotoGP, Bradley Smith merupakan pengganti dalam tim Aprilia Racing Team Gresini.

Pria, yang akan banting setir jadi test rider Yamaha, itu cemas dengan kelanjutan generasi pembalap dari kampung halamannya.

“Sepertinya itu tidak bagus. Ada beberapa talenta, tapi mengkhawatirkan. Saya kira dalam waktu dekat di masa depan, akan sulit menemukan seseorang,” katanya dilansir Speedweek.com.

“Saya mendapat kesempatan berlomba di kelas MotoGP selama 10 tahuan. Tapi saya tidak tahu bagaimana hal itu akan berjalan.”

Baca Juga:

Crutchlow akan mengucapkan selamat tinggal di MotoGP Portugal, Minggu (22/11/2020). Selain atmosfer jelang balapan, ia akan sangat merindukan momen-momen bersama sahabatnya Jack Miller dan Sam Lowes.

“Rasanya pasti aneh. Jack Miller dan Sam Lowes termasuk enam orang yang saya anggap sahabat. Kami sering bertemu tahun ini, mungkin terlalu sering,” ucapnya.

“Saya tahu bahwa saya bisa mengandalkan mereka ketika punya masalah dan sebaliknya.”

Pembalap 35 tahun itu meninggalkan MotoGP dengan pencapaian paling buruk dalam kariernya di level premier. Cal Crutchlow duduk di peringkat ke-18 dengan 29 poin.

“Tahun ini sangat sulit bagi saya. Saya merasa setiap akhir pekan, balapan tidak berjalan sesuai rencana. Di MotoGP, sama seperti olahraga lain, mengutamakan hasil. Bagaimanapun, kalau Anda tak punya tim atau motor terbaik, Anda langsung kelihatan jelek, meskipun sejatinya tidak seperti itu,” ia mengungkapkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dovizioso Bertekad Beri Kado Perpisahan Manis kepada Ducati
Artikel berikutnya Data dan Fakta Jelang MotoGP Portugal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia