Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Crutchlow: Pembalap MotoGP itu sangat egois

Ada alasan mengapa para pembalap MotoGP memilih untuk menunda pernikahan atau berkeluarga, meski usia telah memasuki angka 30 tahun. Cal Crutchlow mengatakan itu karena sikap egoisme mereka.

Groupshoot with all riders from 2017

Groupshoot with all riders from 2017

Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Maverick Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Cal Crutch
Polesitter Marc Marquez, Repsol Honda Team, third place Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Podium: race winner Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Podium: race winner Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Dari 23 pembalap di grid saat ini, hanya ada dua yang telah memiliki anak, yakni Crutchlow dan Andrea Dovizioso. Sisanya masih berstatus lajang, bahkan beberapa kerap bergonta-ganti kekasih.

Boleh jadi, alasan para pembalap tak ingin disibukkan dengan urusan rumah tangga, karena mereka masih begitu fokus merebut gelar juara di kelas premier. Namun, hal ini justru tak mempengaruhi Crutchlow. Baginya, memiliki anak dan berkarier sebagai pembalap dapat dilakukan bersamaan.

Pada Agustus 2016, Crutchlow dikaruniai putri kecil bernama Willow, buah cinta dengan sang istri, Lucy. Kelahiran sang bayi perempuan sepertinya membawa hoki tersendiri bagi pembalap LCR Honda itu. Dua kemenangan berhasil direngkuh (Brno dan Phillip Island), dan mengoleksi dua podium.

“Kami menginginkan anak. Dan saya di titik dalam karier, di mana saya bisa dengan senang hati duduk, serta tidak perlu khawatir melakukan apapun selama sisa hidup,” tutur Crutchlow kepada The Telegraph awal Mei lalu.

“Kami memutuskan, bahwa saya akan balapan dan kami punya anak pada waktu bersamaan. Saya melihatnya ada orang lain yang menjaga keluarga saya, jadi saya harus bekerja lebih keras. Saya punya feeling itu.

“Anda tidak melihat banyak orang melakukannya. Anda tidak melihat banyak pembalap top dengan kekasih atau istri, karena mereka sangat egois.

“Dan saya percaya, mungkin, inilah yang dibutuhkan untuk menjadi juara dalam kejuaraan ini: tidak menyerah sekian detik dalam waktu Anda.”

Apa yang dipilih Crutchlow tak jauh berbeda pada dua kali juara dunia World Superbike, Jonathan Rea. Telah berstatus sebagai suami dan memiliki dua orang putra. Bahkan usai menikah, pembalap Kawasaki ini justru semakin mendominasi.

“Untungnya, saya percaya bisa melakukannya dan saya telah membuktikan tahun lalu,” tegas Crutchlow, tentang menikah dan berkarier profesional.

MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone pada 27 Agustus nanti akan menjadi panggung utama sang pembalap untuk unjuk gigi di hadapan para fans. Kendati namanya mulai sejajar di antara para pembalap top Valentino Rossi, Marc Marquez dan Maverick Vinales, Crutchlow rupanya tak ingin dianggap bintang.

“Saya tidak ingin merasa seperti bintang rock. Saya selalu katakan, ‘Saya ingin orang menikmati menonton balap motor’. Selama kita bisa menyuguhkan pertunjukkan dan juga menikmatinya, maka itulah yang saya inginkan,” tutupnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Retro: Tiga duel sengit di tikungan terakhir Jerez
Artikel berikutnya Data dan fakta jelang MotoGP Perancis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia