Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Crutchlow sesalkan Marquez tidak finis balapan

Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, menyatakan keprihatinan atas insiden kecelakaan yang dialami Marc Marquez di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina.

Polesitter Marc Marquez, Repsol Honda Team, third place Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Polesitter Marc Marquez, Repsol Honda Team, third place Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Podium: Third place Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Third place Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Marc Marquez, Repsol Honda Team, crash
Marc Marquez, Repsol Honda Team, crash

Crutchlow dan Marquez mengawali balapan dari baris depan, usai keberhasilan merebut posisi start ketiga dan pole position. Namun, akhir balapan membawa cerita berbeda bagi kedua pembalap. Crutchlow berhasil finis di podium, sebaliknya Marquez tidak finis karena terjatuh pada Lap 4.

Dalam konferensi pers usai balapan, Crutchlow mengatakan tidak heran mengapa Marquez bisa terjatuh di Tikungan 2. Menurutnya, pembalap Repsol Honda ini tampil menekan begitu kuat selepas start.

“Dari awal balapan, saya membiarkan dia lewat. Sama seperti 2016, saya juga membiarkan dia lewat pada lap pertama. Dia sudah berada pada limit di tikungan pertama, hampir mengalami highside,” tutur Crutchlow.

“Seperti di Australia dan beberapa balapan lain, biasanya dia mampu untuk menekan dan lalu Anda mampu untuk mendekatinya. Tapi dia membuat kesalahan, hal yang disayangkan bagi dia.

“Tapi kami tahu bahwa motor kritis di area ini. Kami semua (pembalap Honda) memakai ban depan kompon hard dan dua pembalap terjatuh (Marquez dan Dani Pedrosa). Saya mampu bertahan di atas motor, yang mana itu normal, kadang-kadang. Itu adalah situasi sulit.

“Ketika motor bergerak sedikit, sangat mudah untuk kehilangan (grip/daya cengkeram) ban depan dalam momen tersebut, dan kami menekan begitu kuat di area ini. 

“Saya pikir, kami masih bisa kompetitif (melawan) Marc, jika dia finis. Sayang, dia tidak finis, karena saya pikir dia juga memiliki kecepatan yang bagus.”

Membayar hasil buruk di Qatar 

Usai kegagalan finis di seri pembuka, Crutchlow akhirnya berhasil membayar lunas dengan raihan podium ketiga di Argentina. Tak hanya itu saja, dalam balapan sebanyak 25 lap, ia juga bertarung melawan Valentino Rossi – walau kemudian disalip The Doctor di Tikungan 5 pada Lap 19. 

“Senang mempersembahkan podium untuk LCR Honda setelah apa yang terjadi di Qatar. Sejujurnya, saya sangat senang finis ketiga,” tandas Crutchlow.

“Setelah balapan di Qatar yang merupakan bencana bagi saya dan tim, menurut saya, kami telah melakukan pekerjaan baik dengan membawa motor finis di podium. Jadi, mengawali musim dan mengoleksi podium dalam dua balapan pertama itu bagus.

“Terakhir kali saya finis balapan, saya juga di podium, di Australia. Itu bagus. Saya suka Argentina karena sirkuitnya bagus. (Memang) sulit mempertahankan motor tidak terpengaruh bump (permukaan trek yang bergelombang), tapi saya senang dengan (pekerjaan) tim.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez puji Rossi dan anggap Vinales rival utama
Artikel berikutnya Vinales mengancam, Marquez tak merasa tertekan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia