Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Crutchlow Tak Menyangka Peran Test Rider Jadi Sangat Sulit

Pemenang balapan MotoGP tiga kali, Cal Crutchlow, tidak menyangka perannya sebagai test rider Yamaha akan sesulit itu.

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah pensiun dari balapan penuh waktu pada akhir 2020, rider Inggris tersebut kembali ke Yamaha – yang memberi kesempatan debut MotoGP pada 2011 bersama Tech3. Hanya saja, statusnya sebagai pembalap penguji resmi.

Crutchlow melakukan tes privat untuk Yamaha di Eropa dan Jepang. Ia juga berperan sebagai pembalap cadangan pertama.

Musim lalu, pria 37 tahun itu mengikuti enam balapan terakhir musim 2022 dengan RNF Racing setelah Andrea Dovizioso memilih gantung helm setelah MotoGP San Marino.

Dalam wawancara eksklusif bersama Motorsport.com, Crutchlow mengungkapkan, “Saya memiliki 27 staf yang datang ke tes, ini adalah upaya penuh. Yamaha umumnya memiliki empat garasi yang penuh dengan barang.”

Tetapi, ini membuat pekerjaannya lebih sulit. Jika tidak ada pembaruan yang berhasil, maka "tidak ada yang bisa saya lakukan".

Berbicara tentang perannya, dia berkomentar, "Ini adalah peran yang penting sekaligus sulit. Saya tidak berpikir itu akan sesulit ini dari sudut pandang saya masih bisa mengendarai motor, saya masih cepat, saya masih bisa melakukan pekerjaan saya dengan sangat baik.

"Saya selalu memiliki kemampuan yang sangat baik untuk bisa merasakan sesuatu dengan sangat cepat.

Baca Juga:

"Anda tahu ketika dulu saya banyak menerima pesanan sehari penuh, saya bisa memberi tahu mereka sesuatu yang sama benar-benar dalam waktu sangat singkat. Itu kenapa Yamaha memilih saya sebagai test rider.

"Masalahnya, saya tidak pernah cukup cepat untuk berada tepat di depan sepanjang waktu di MotoGP, tapi begitulah cara kerjanya. Orang-orang yang berada di depan ini seringkali tidak peduli, mereka hanya ingin melaju secepat mungkin.”

Meski berat memenuhi ekspektasi para pembalap yang selalu mengejar kecepatan, Crutchlow mengaku senang ketika kerja kerasnya terbayar dengan juara dunia yang disandang Fabio Quartararo di MotoGP 2021. Hanya saja, ia lebih banyak menelan kekecewaan musim ini.

"Jadi, itu menyulitkan karena saya ingin membuatnya lebih baik untuk orang-orang yang bekerja sama dengan saya. Anda memiliki rasa kepuasan ketika mereka melakukannya dengan baik, seperti tahun lalu, Fabio [Quartararo] memenangi gelar. Dia merebut titel dengan motor bukan yang terbaik di luar sana,” tuturnya.

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

"Tapi, itu juga membuat pekerjaan menjadi sulit karena jika motor tidak menjadi lebih baik, maka tidak ada yang bisa saya lakukan karena para insinyur yang harus membawa suku cadang dan Anda harus mengevaluasinya.

"Mereka [para rider] menjalani proses uji coba sama seperti yang saya lakukan. Hanya saja, mereka harus melakukannya dalam satu sesi."

Crutchlow mengatakan kepada Motorsport.com pada bulan November bahwa dia tidak pernah melihat Yamaha bekerja sekeras dalam mengembangkan motor 2023. Musim suram yang dilalui Quartararo jadi sumber motivasi.

Ia akan terus menjadi pembalap penguji Yamaha untuk 2023, sebelum mengambil peran baru pada tahun berikutnya. Hanya saja, Crutchlow belum mau mengungkapkan apa yang akan terjadi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Siasat Pengetatan Ikat Pinggang Terpaksa Diterapkan VR46
Artikel berikutnya Deretan Statistik Penting dalam MotoGP 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia