Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP MotoGP Prancis

Dall'Igna Klaim Ducati Tak Curang soal Tekanan Ban

General Manager Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, membantah tudingan timnya melakukan kecurangan sehingga Francesco Bagnaia bisa sampai ke puncak podium MotoGP Spanyol.

Gigi Dall'Igna, Ducati Corse General Manager, Ducati

Timbul kecurigaan kalau tim Italia tersebut mengurangi tekanan ban belakang sehingga lebih rendah dari batas. Tentu saja hal ini merupakan pelanggaran.

Kepada Motorsport Magazine, Dall’Igna menjelaskan bahwa Ducati tak mungkin mengakali peraturan. Lagipula, sudah ada sistem pengontrol.

“Tekanan minimum adalah 1,9 bar. Tapi, ketika Anda membuat peraturan, Anda harus berpikir tentang bagaimana mengontrolnya. Jika sensor yang dimiliki satu pabrikan berbeda dari yang dipakai pihak lain, maka ada risiko metode kontrol kurang tepat,” ia mengungkapkan.

“Sekarang, metode untuk memperoleh sinyal sensor tidak berlapis baja, karena itu, siapa pun bisa memodifikasi sensor, kemudian mengirimkan ke ECU yang harus membacanya.

“Ducati tidak membuat perubahan terhadap sensor, tapi tidak bisa mengesampingkan kemungkinan pabrikan lain melakukan itu, untuk berpura-pura berada dalam kerangka tekanan yang tepat tanpa benar-benar seperti itu.

“Hal lain yang perlu dijelaskan adalah data saat ini yang diperoleh badan pengontrol tidak memperhitungkan kesalahan setiap sensor, jadi apa yang terlihat seperti di bawah nilai minimum, mungkin saja tidak seperti itu.

Baca Juga:

“Ini seperti kecepatan kamera, kecepatan sebenarnya terbaca tapi tidak diperhitungkan, tapi kecepatan yang benar memperhitungkan kesalahan.”

Menurut Dall’Igna, MSMA (asosiasi pabrikan) mendefinisikan seperti apa sensor yang harus digunakan mulai 2023. Sistem yang jelas dan tidak mungkin sensor diubah akan membuat segalanya lebih baik.

Dall’Igna menegaskan mustahil motor menggunakan tekanan ban lebih rendah dari ambang batas secara sengaja.

“Tidak mungkin karena data dibagi di antara pabrikan. Saya tidak mau menempatkan diri pada level sama dengan mereka yang berbagi data, tapi saya bisa mengatakan dengan pasti bahwa ada motor lain yang menang dengan 'masalah' sama,” katanya.

“Untuk ban depan, tidak mudah menyesuaikan dengan batas yang ditetapkan Michelin. Tekanan ban depan tergantung pada apakah atau tidak, seorang pembalap berkendara dalam slipstream.

“Jika seorang pembalap mulai dengan asumsi balapan slipstream, mereka telah mengatur sistem dengan cara tertentu. Jika berkebalikan dari apa yang diasumsikan terjadi, tekanan sebenarnya lebih rendah dari yang diharapkan.

“Jendela tekanan yang tepat sangat sempit dan berhubungan dengan isu keselamatan, yang mana sedang kami upayakan bersama dengan konstruktor lain dan Michelin, menatap 2023."

Pria Italia itu tak mau berkepanjangan membahas serangan yang diarahkan kepada pabrikan Borgo Panigale.

“Saya tidak tahu. Tapi, pada titik ini, saya harap itu akan keluar dalam 15 balapan berikutnya. Hal yang penting adalah data yang dipertanyakan dibagi dengan Michelin dan siapa pun yang harus melakukan pengecekan.

“Terlepas dari itu, tidak ada hukuman. Ini karena ada kesepakatan antara berbagai pihak, di mana data tahun ini dimonitor agar aturan berikutnya bisa diimplementasikan dan dikontrol dengan tepat tahun depan," ia menandaskan.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Dorna

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mereka Berpotensi Gagalkan Pesta Fabio Quartararo di Le Mans
Artikel berikutnya Data dan Fakta Jelang MotoGP Prancis 2022

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia