Podcast: Dampak Pergantian Kepala Mekanik Vinales

Sejak memenangi seri pembuka MotoGP Qatar, Vinales seolah menghilang dari persaingan pembalap papan atas.

Pencapaian terbaiknya dalam enam balapan terakhir adalah finis kelima di Doha dan Catalunya. Sisanya, bersaing pada 10 besar pun dirasa sulit bagi Top Gun.

Tak kunjung memperlihatkan perkembangan dalam performanya, Yamaha pun memutuskan untuk melakukan perubahan.

Setelah berdiskusi dengan Vinales, akhirnya kedua pihak sepakat untuk mendepak Garcia dari jabatan Crew Chief.

Posisinya kemudian digantikan oleh sosok veteran yang pernah bekerja sama dengan Valentino Rossi, yaitu Galbusera.

Bersama kepala mekanik yang baru itu, pembalap 26 tahun tersebut diharapkan dapat kembali bersaing di barisan depan.

Pun begitu, melakukan pergantian kepala mekanik, apalagi dilakukan di tengah musim, tak serta-merta langsung menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Vinales.

Adaptasi dengan cara kerja Galbusera, proses penyelarasan interpretasi akan satu permasalahan, dan lain sebagainya bakal jadi tantangan tersendiri.

Eks pembalap Suzuki itu juga harus bisa mengubah dirinya, yang dikenal kurang mampu mengatasi emosinya.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kerap naik-turun dan meledak-ledak, ia bahkan sempat disarankan untuk pergi ke psikolog oleh Jorge Lorenzo, agar bisa menjadi pembalap yang lebih tenang.

Jika Vinales bisa berubah dalam kurun waktu yang cepat, bukan tidak mungkin juara Moto3 2013 itu bisa ikut masuk dalam perebutan gelar juara.

Bahasan lengkap mengenai pergantian kepala mekanik Vinales bisa didengarkan melalui tautan di bawah artikel ini. Selain itu, podcast 'Motorsport.com Indonesia' dapat pula diakses melalui Spotify dan Apple Podcast.