Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Danilo Petrucci: Gabung Tim Pabrikan Kunci Sukses di MotoGP

Peraih dua kemenangan grand prix, Danilo Petrucci, mengatakan jika ingin meraih kesuksesan di MotoGP kuncinya adalah bergabung dengan tim pabrikan.

Podium: race winner Danilo Petrucci, Ducati Team

Foto oleh: Ducati Corse

Petrucci telah mengakhiri petulangannya di MotoGP, dan akan memulai cerita barunya di Reli Dakar bersama Tech3 KTM Factory Racing dengan menunggangi KTM 450 Rally.

Tapi, ini bukan pertama kalinya Petrux menunggangi motocross. Sebab, sang pembalap selalu latihan menggunakan dirt bike selama berkarier di MotoGP.

Latihan tersebut untuk memperkuat fisik para pembalap, sembari melatih konsentrasi di trek yang kondisinya dapat berubah-ubah di setiap lap.

Hal ini terbukti membuat Petrucci menjadi pembalap yang lebih baik, tapi itu belum cukup jika tidak didukung dengan material yang memadai.

Petrucci datang ke MotoGP usai menuntaskan kompetisi Superstock. Ia dibawa oleh Came IodaRacing Project pada 2012.

Musim 2015, Pramac Racing merekrutnya setelah melihat ada potensi yang bisa ditunjukkan pembalap asal Italia itu.

Selama empat tahun memperkuat Pramac, akhirnya tim pabrikan Ducati menunjukkan sebagai tandem Andrea Dovizioso pada 2019 dan 2020, sebelum bergabung dengan Tech3 KTM Factory Racing, yang merupakan tim satelit KTM.

Selama bertahun-tahun memperkuat tim satelit dan akhirnya berkesempatan membela tim pabrikan, Petrucci tahu betul perbedaan besar di antara keduanya. Ini juga yang membuatnya sadar akan sulit bagi pembalap meraih kesuksesan bersama tim satelit.

“Anda membutuhkan motor tim pabrikan untuk bisa menang dan tetap berada di depan,” kata Petrucci seperti dilansir Motosan.

“Ducati sangat cepat dan ketika saya kehilangan 0,2 detik. Pada akhirnya saya tetap mampu mengimbangi yang lainnya.

“Tahun ini, saya menunggangi motor dengan mesin berbeda yang kalah dalam hal kecepatan tinggi di sektor trek lurus, memangkas jarak sangat mustahil di area itu.”

Baca Juga:

Selain memiliki motor tim pabrikan dengan dukungan penuh dari pabrikan, postur tubuh yang lebih kecil dan bobot badan yang lebih ringan jadi faktor lain yang akan mendatangkan kesuksesan di MotoGP.

“Kalau dipikir-pikir, saya bisa menang lebih awal dan lebih banyak lagi,” ujar Petrucci.

“Saya telah mencapai salah satu impian terbesar saya untuk meraih menang di MotoGP, bahkan saya yakin bisa meraih gelar. Tapi, saya belum memiliki kesempatan untuk melakukannya.

“Dari segi teknis, saya sering memutarbalikkan aturan fisika, dan para engineer telah berjuang untuk menjelaskan bagaimana dengan tubuh seperti yang saya miliki bisa melaju cepat.

“Bagaimanapun, ini bagian dari keindahan balap, pria dan sepeda motorlah yang melakukan sesuatu bersama-sama. Terkadang, pembalap dapat menempatkan apa yang tidak dimiliki motor.”

Tak lagi menjadi pembalap MotoGP, itu berarti Danilo Petrucci akan melewatkan sesi foto resmi yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun.

“Saya tidak sedih, mungkin pada Maret mendatang, saya tidak akan melihat diri saya sendiri dalam foto resmi MotoGP 2022,” ucapnya.

“Namun, saya akan memiliki banyak hal yang harus dilakukan. Tetapi, akhir-akhir ini saya tidak lagi bersenang-senang dengan motor MotoGP.”

Danilo Petrucci, KTM Tech3

Danilo Petrucci, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aleix Espargaro Indikasikan Pensiun dari MotoGP Akhir 2022
Artikel berikutnya Valentino Rossi-Luca Marini Menangi La 100 Km dei Campioni 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia