Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Darah Muda Bisa Buat Ducati Lebih Kompetitif

Dalam MotoGP, mempercayakan tim pabrikan kepada pembalap muda atas nama regenerasi atau memperbarui suasana, bisa menjadi blunder. Tetapi, Ducati meyakini perubahan perlu mereka lakukan. Direktur Olahraga pabrikan Italia itu, Paolo Ciabatti, menjelaskannya.

Tito Rabat, Barni Racing Team, Jorge Martin, Pramac Racing, Francesco Bagnaia, Ducati Team, Tito Rabat, Barni Racing Team, Jack Miller, Ducati Team, Johann Zarco, Pramac Racing, Luca Marini, Esponsorama Racing, Michele Pirro, Ducati Team

Foto oleh: Ducati Corse

Dari Qatar, di mana seluruh pembalap Ducati menjalani tes pramusim resmi MotoGP 2021, direktur olahraga pabrikan Italia itu, Paolo Ciabatti, ikut menemani. Ia mengaku antusias dengan era baru Ducati.

Skuad Borgo Panigale kehadiran tiga rookie (pemula): Jorge Martin (Pramac Racing), Luca Marini (Sky VR46 Avintia Racing) serta Enea Bastianini (Esponsorama Avintia Racing), yang promosi dari Moto2.

Susunan line-up pun sepenuhnya berubah. Tim utama (Ducati Team) diperkuat oleh dua rider potensial, Jack Miller dan Francesco "Pecco" Bagnaia, keduanya dari Pramac. Sebagai ganti, Pramac dapat Johann Zarco sebagai tandem Martin.

Baca Juga:

Miller (26 tahun) dan Bagnaia (24 tahun) menggantikan peran Andrea Dovizioso serta Danilo Petrucci. Menurut Paolo Ciabatti, perubahan dalam skuad Ducati akan membawa energi sekaligus atmosfer baru, yang mereka percaya berbuah positif.

Dengan darah muda di skuad utama serta tiga rookie plus satu veteran dalam dua tim satelit, Ducati berharap lebih baik dari tahun lalu. Bukan cuma titel konstruktor, mereka ingin melahirkan juara dunia, pencapaian yang sudah lama tak diraih.

Terakhir kali Ducati punya kampiun di kelas premier terjadi pada musim 2007 silam, kala itu Casey Stoner, belum genap 21 tahun, unggul atas Dani Pedrosa (Honda) dan Valentino Rossi (Yamaha). Kepada Motorsport.com, Ciabatti menjelaskan soal perubahan yang terjadi:

Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti.

Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ducati punya dua pembalap muda dalam tim pabrikan untuk MotoGP 2021, Jack Miller dan Pecco Bagnaia. Apa yang mereka miliki lebih dari Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci?

Untuk pertama kalinya setelah cukup lama, kami punya dua pembalap baru. Dovi telah bersama kami delapan tahun dan Danilo, sebelum di tim utama, memperkuat Pramac. Kami merasa perlu membuat sedikit perubahan.

Karena setelah mereka (Dovizioso dan Petrucci) melakukan pekerjaan yang baik, kami sampai pada titik di mana keduanya tidak dapat lagi berbuat banyak untuk tim.

Beralih ke dua pembalap muda, Jack sudah lama berada di MotoGP, namun baru berusia 26 tahun dan Pecco 24 tahun, dapat memberikan kami energi dan motivasi baru serta keinginan untuk tampil lebih baik.

Pada akhirnya, kami mungkin tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, tetapi, mereka masih punya ruang dan waktu untuk bisa terus meningkatkan daya saing.

Kami menetapkan strategi pembalap muda dengan Jorge Martin (23 tahun) di Pramac, Enea Bastianini (23) dan Luca Marini (23) di Avintia.

Yang tertua hanya Johann Zarco, 30 tahun. Ini perubahan filosofi yang cukup signifikan, tetapi diperlukan. Kami akan lihat apakah itu keputusan tepat musim ini.

Dua rookie Avintia Esponsorama Racing, Luca Marini dan Enea Bastianini.

Dua rookie Avintia Esponsorama Racing, Luca Marini dan Enea Bastianini.

Foto oleh: Avintia Esponsorama Racing

Dua tahun terakhir, suasana di paddock Ducati cukup tegang. Apa dengan pergantian skuad ini Anda merasa sedikit terbebaskan atau lega?

Sejujurnya, saya kira itu adalah masa lalu. Dari perspektif olahraga, sudah sangat bagus. Ini bukanlah waktu atau tempatnya untuk membicarakan masalah tersebut.

Kini kami harus melihat ke depan. Kami memiliki dua pembalap baru yang sangat berambisi memperkuat Ducati Team, energi positif yang ingin kami maksimalkan.

Saya pikir itu yang terpenting dan dibutuhkan oleh tim. Saya mengatakan ini tanpa mengurangi rasa hormat kepada Andrea dan Danilo, yang tetap bagian keluarga besar.

Namun, terkadang kami melihat situasi di mana lebih baik untuk membuat perubahan. Sekarang kami telah membuka babak baru.

Memang ada pergantian generasi di dalam skuad, tetapi, apakah tujuannya tetap sama seperti tahun lalu, yaitu memperebutkan gelar?

Jelas, itu tak diragukan lagi. Pada 2020 kami melihat persaingan juara bisa sangat terbuka. Jack memiliki akhir musim yang sangat bagus.

Dia finis kedua setelah dua pertarungan hebat dengan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT). Joan Mir (Suzuki Ecstar) menjadi juara, (dia) layak mendapatkannya.

Duet pembalap Ducati Team, Francesco Bagnaia dan Jack Miller.

Duet pembalap Ducati Team, Francesco Bagnaia dan Jack Miller.

Foto oleh: Ducati Corse

Tetapi, semua itu tidak pernah diduga sebelum musim bergulir. Merujuk tahun lalu, kini orang menyadari siapa pun punya peluang dan saya pikir kami juga memiliki kesempatan bersama Jack dan Pecco, yang menunjukkan potensi besarnya musim lalu.

Dia (Pecco) mungkin lebih sedikit pengalaman, namun orang bisa melihatnya di Jerez dan setelah kecelakaan di Brno, juga di Misano, dia mampu memimpin balapan serta berjuang meraih kemenangan.

Kami pun percaya dengan hasil yang bisa diberikan Zarco. Dia menjalani musim yang baik tahun lalu (dengan Avintia).

Salah satu keluhan yang sering muncul di garasi Ducati tahun lalu, terutama dari Andrea Dovizioso, adalah minimnya adaptasi pada ban belakang baru (Michelin). Apa Anda mengharapkan perubahan atau reaksi dari Michelin?

Jika Anda menganalisa data musim lalu secara keseluruhan, Ducata hampir selalu kompetitif, di semua balapan, namun tidak selalu dengan pembalap yang sama.

Dalam beberapa kasus, Dovi, Zarco, Pecco, Danilo atau Jack sangat konsisten. Di semua trek dan kondisi, kinerja motor (Desmosedici) bagus.

Kami mengerti dan belajar banyak dari apa yang terjadi tahun lalu. Kami tidak bisa melakukan tes apa pun untuk menyesuaikan motor dengan ban belakang secara maksimal atau agar pembalap mengubah gaya berkendaranya. Saya yakin ban tidak akan jadi masalah tahun ini.

Dua pembalap Pramac Racing Ducati, Jorge Martin dan Johann Zarco.

Dua pembalap Pramac Racing Ducati, Jorge Martin dan Johann Zarco.

Foto oleh: Pramac Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Pramac Pasang Logo F1 di Desmosedici GP21
Artikel berikutnya Perlakuan Adil Suzuki Bikin Rins Kian Pede

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia