Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tak spektakuler saat debut, Miller tetap puas

Meski tidak mendapatkan hasil yang spektakuler saat debut bersama Pramac Racing, Jack Miller puas dengan hasil 10 besar yang didapat di Qatar.

Jack Miller, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Jack Miller, Pramac Racing
Jack Miller, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Pembalap Australia itu memulai musim 2018 dengan finis di posisi ke-10 bersama Pramac Ducati, lebih lambat 14,59 detik dari pemenang balapan, Andrea Dovizioso.

Itu sedikit lebih buruk dari pencapaiannya tahun lalu dengan Marc VDS Honda. Kala itu, Miller finis di posisi kedelapan, 14,48 detik setelah pemenang balapan, Maverick Vinales.

Meski demikian, Miller tetap yakin kepindahannya ke Ducati akan menghadirkan hasil yang lebih baik. Ia mengklaim hasil sama akan jauh lebih mudah didapat dengan motor baru dibanding 12 bulan lalu.

"Dibanding tahun lalu, saya finis 0,1 detik (tepatnya 0,108 detik, seseorang memberi tahu saya) lebih lambat dari juara pertama, itu tidak bagus," tulis Miller dalam kolom di situs Red Bull.

"Tapi itu tidak sepenuhnya buruk, karena tahun lalu saya menekan habis-habisan dan memaksimalkan semuanya untuk finis kedelapan. Tahun ini saya tahu kami mungkin memiliki potensi lebih dari itu, dan masih tertinggal sekitar 14 detik dari pemebang balapan.

"Saya tidak merasa bisa melakukan lebih tahun lalu, tapi masih ada banyak hal yang akan datang dari saya dan Ducati ini. 

"Ini satu balapan dari 19. [Ini] musim yang panjang, tim terlihat cukup senang. Dan bagi saya, adalah hal lumrah untuk kecewa, karena kami [para] pembalap selalu ingin lebih.

"Bahkan pembalap yang menang berharap ia dapat memenangi balapan paling banyak. Tapi kami akan baik-baik saja dalam musim berjalan."

Sulit bersaing dengan pembalap terdepan di Qatar, Miller mengungkapkan pengelolaan ban depan menjadi faktor penentu.

"Saya mampu menjaga kondisi dan bertahan dengan para pembalap utama untuk beberapa lap awal," tuturnya.

"Lalu saya mendapat peringatan pada tikungan kedua terakhir Lap 8 saat saya hampir terjatuh dan Anda dapat berkata saya perlu sedikit lebih mengelola ban depan.

"Lalu saat kecepatan saya menurun, saya tidak pernah mencetak waktu 1 menit 55 detik setelah itu, dan pembalap lain menjauh dari saya.

"Saya bukanlah satu-satunya pembalap yang melambat. Johann Zarco memimpin paling banyak lap dari pole dan kehilangan banyak posisi pada akhir balapan, ia finis kedelapan.

"Sedangkan seseorang seperti Maverick, yang memulai balapan di belakang saya dan tertinggal jauh saat awal balapan, kencang pada akhir balapan dan finis keenam.

"Seberapa banyak [grip] ban yang Anda miliki pada akhir balapan adalah faktor penentu, sungguh."

Jack Miller, Pramac Racing
Ducati of Jack Miller, Pramac Racing
Jack Miller, Pramac Racing
Jack Miller, Pramac Racing
Jack Miller, Pramac Racing, Jorge Lorenzo, Ducati Team
Jack Miller, Pramac Racing, Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP
Jack Miller, Pramac Racing
Jack Miller, Pramac Racing
8

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gagal menang, ban sebabkan Zarco melambat
Artikel berikutnya Promotor MotoGP Prancis pertahankan grid girl

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia