Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Defisit kecepatan Rossi menghilang usai Qatar

Defisit kecepatan Valentino Rossi saat tes pramusim MotoGP telah menghilang setelah seri pembuka Qatar. Hal ini diungkapkan oleh Crew Chief, Silvano Galbusera.

Third place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Fa
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Third place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Podium: race winner Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, third place Valentino Rossi, Yamaha Fac

Tes pramusim menyulitkan Rossi, di mana ia secara konsisten berada di belakang rekan setim anyar Maverick Vinales. Namun, sembilan kali juara dunia itu mampu merebut podium ketiga di Losail, finis di belakang Vinales dan Andrea Dovizioso.

Keberhasilan The Doctor finis ketiga adalah berkat perubahan dan perbaikan set-up yang dilakukan saat sesi Free Practice pada Jumat.

Galbusera mengatakan, bahwa para anggota timnya sempat khawatir jelang MotoGP Qatar, terutama jika melihat kecepatannya selama FP. Akan tetapi, ia lega setelah Rossi dapat memangkas jarak dengan barisan depan, jauh lebih kecil dari yang diduga.

“Tidak ada gunanya menyangkal hal itu. Satu hari sebelum balapan kami khawatir. Tapi saya lalu meninggalkan (Qatar) dengan rasa segar setelah balapan pertama ini,” ucap Galbusera kepada La Gazzetta dello Sport. 

“Semua jarak (dengan pembalap di depan) dari tes menghilang. Pada akhirnya, kami kurang dari 0,1 detik, bukan satu detik. Ini situasi normal, bukan apa yang kami lihat dalam hari sebelumnya.

“Kami tidak memulai dalam gelap, karena kami tahu telah lebih baik. Tapi kami tidak tahu berapa banyak. Pada akhirnya kami gugup, karena kami tidak menduga ban bertahan hingga akhir balapan.”

Adapun, defisit kecepatan Rossi karena kurangnya feeling pada ban Michelin 2017, yang membuat ia melambat ketika masuk ke tikungan.  

Galbusera pun mengakui Rossi mengendarai motor secara hati-hati pada paruh terakhir balapan. Namun, kompon ban lebih keras dalam dua balapan seharusnya membuat lebih mudah.

“Ban depan untuk Valentino terlalu lunak dan banyak bergerak. Terutama pada akhir balapan, ia harus mengendarai motor secara hati-hati, seperti di atas kulit telur,” ujarnya.

“Di Argentina, (Michelin) seharusnya membawa ban lebih kaku. Jadi, saya berharap ban bekerja lebih baik, dan juga di Austin. Kami penasaran untuk melihat apa yang terjadi di balapan berikutnya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Komisi Grand Prix hapus sistem poin penalti
Artikel berikutnya Dovizioso: Ducati masih kehilangan sesuatu

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia