Fabio Di Giannantonio Dapat Banyak Hal dari Mugello
Fabio Di Giannantonio gagal mengonversi pole position Grand Prix Italia sensasionalnya menjadi hasil yang memuaskan di Mugello. Namun, rookie Gresini Racing percaya itu awalan yang baik untuknya.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Meski sukses mengklaim pole perdananya di MotoGP, Fabio Di Giannantonio tak berharap bisa menang dalam sesi balapan GP Italia. Tetap saja, ia kecewa karena gagal finis di zona 10 besar.
“Tentu saya tidak mengharapkan kemenangan, hanya balapannya meninggalkan sedikit rasa tidak enak. Ini bukan momen kami, tetapi itu akan datang (cepat atau lambat),” ujar Diggia dilansir Speedweek.
Finis P11 dalam Grand Prix Italia jadi hasil terbaiknya di MotoGP sejauh ini, melampaui pencapaian pada GP Prancis, ketika Di Giannantonio menempati urutan 13 dan mencetak poin pertama.
Namun, sang rider tidak sepenuhnya puas. Diggia menjelaskan bahwa perlombaan berjalan sangat sulit dibandingkan dengan bagaimana ia bersama tim mempersiapkan balapan di Mugello.
“Saya merasa sangat aneh dengan motornya. Dibandingkan dengan sepanjang akhir pekan, grip di ban belakang benar-benar aneh dan tidak pernah konsisten. Saya tidak berhasil menemukan titik yang tepat pada throttle untuk memiliki traksi yang baik,” rider Italia tersebut menjelaskan.
“Saya benar-benar kehilangan banyak (waktu), terutama di pintu keluar tikungan terakhir. Saya tak bisa menemukan grip dan kesulitan bergerak maju. Sangat disayangkan karena posisi di grup kedua mestinya bisa diraih. Saya kira kami berada di kisaran Bezzecchi, Marini dan (Brad) Binder.”
Fabio Di Giannantonio, Gresini Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Setidaknya, pada awal race, pembalap Gresini Racing-Ducati itu berada di tengah-tengah para pemimpin MotoGP, sebuah kesempatan berharga Di Giannantonio untuk belajar dari para bintang.
“Mereka sangat presisi. Mereka mengerem benar-benar keras dan dapat terus melaju dengan sempurna di atas curb, bahkan jika mereka membuat eror kecil dalam pengereman. Mereka memberikan throttle yang sangat presisi untuk selalu memiliki traksi yang tepat,” Diggia menganalisis.
“Anda dapat melihat bahwa mereka memiliki kendali motor di tangan mereka. Saya berprogres, tetapi tentu bagi saya itu agak lebih sulit. Saat ini saya masih suka meleset. Saya masih belajar,” imbuhnya.
Kini Di Giannantonio akan mengalihkan fokusnya ke Catalunya untuk putaran kesembilan MotoGP 2022, 3-5 Juni nanti. Ia berharap bisa melanjutkan performa positif yang diperlihatkan di Prancis dan Italia.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments