Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Di Giannantonio Tak Menyesal Tolak Pinangan Aprilia

Fabio di Giannantonio rela melewatkan kesempatan menjadi suksesor Andrea Iannone di Aprilia Racing. Pembalap Italia itu menjelaskan mengapa dirinya memilih bertahan di kelas Moto2 musim depan.

Fabio Di Giannantonio, Speed Up Racing

Aprilia mengontak tiga pembalap potensial Moto2: Marco Bezzechi, Joe Roberts dan Fabio di Giannantonio untuk menggantikan Andrea Iannone. Namun, semuanya gagal direkrut.

Alih-alih promosi ke MotoGP, mereka bakal tetap bertahan di kelas intermediate (menengah) musim 2021. Tetapi ketiga pembalap punya alasan berbeda mengapa menolak Aprilia.

Bezzechi tidak mendapat lampu hijau dari Akademi VR46 milik Valentino Rossi. Ia pun terpaksa mengubur mimpi naik kelas karena menjadi satu-satunya ujung tombak tim di Moto2.

Sementara itu, Roberts membatalkan kesepakatannya dengan Aprilia di menit terakhir karena tidak ingin masuk ke MotoGP hanya karena dirinya berpaspor Amerika Serikat (AS).

Baca Juga:

Pada sisi lain, di Giannantonio tidak ingin mengakhiri kontrak bersama Gresini. Ia dan tim Italia tersebut pun memiliki sejarah dan hubungan yang sangat erat.

Antara 2015 hingga 2018, Diggia dan tim milik Fausto Gresini itu bekerja sama di kelas Moto3 dan sukses mengakhiri musim sebagai runner-up dua tahun lalu.

Setelah dua musim membela Speed Up Racing, di Giannantonio akan kembali memperkuat tim Moto2 Gresini mulai tahun depan dengan kontrak hingga 2022.

Dalam klausul kontraknya, musim 2021 bakal dihabiskan Diggia di kelas menengah sebelum promosi ke MotoGP. Tahun itu pula Gresini akan pisah kongsi dengan Aprilia.

Pembalap Speed Up Racing, Fabio di Giannantonio, beraksi saat melewati garis finis dalam race Moto2 2020.

Pembalap Speed Up Racing, Fabio di Giannantonio, beraksi saat melewati garis finis dalam race Moto2 2020.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Pada tahun pertama saya akan tetap bersaing di Moto2 (bersama Gresini). Tujuannya adalah berjuang untuk bisa rutin meraih kemenangan," ujar Diggia kepada GPOne.com.

"Secara mental saya pun tidak terbebani karena sudah tahu bahwa pada 2022 saya akan naik ke MotoGP bersama Gresini meskipun belum tahu dengan motor apa."

Faktor ini mendasari rider 22 tahun tersebut menolak Aprilia. Ia ingin melanjutkan kerja sama dengan tim yang membesarkannya. Menurut di Giannantonio, itu pilihan yang logis.

"Saya merasa terhormat Aprilia mempertimbangkan saya. Tentu saja Anda memikirkan dengan saksama ketika tawaran sebagus itu datang," kata Diggia.

Fabio Di Giannantonio saat memperkuat tim Del Conca Gresini Racing di Moto3 2018.

Fabio Di Giannantonio saat memperkuat tim Del Conca Gresini Racing di Moto3 2018.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Namun setelah mengevaluasi situasinya dengan manajer saya, kami pikir lebih baik bertahan. Saya tidak mau buru-buru dan ingin maksimal di kelas ini," ia menjelaskan.

Di Giannantonio merasa masih bisa tampil lebih maksimal di kelas Moto2. Selama dua musim terakhir, ia belum mampu mengeluarkan potensinya 100 persen.

Pada Moto2 2020, Diggia hanya menempati urutan ke-15 klasemen dengan raihan 65 poin. Rapornya menurun jika dibandingkan musim 2019 di mana ia finis kesembilan.

Dari 33 balapan di kelas intermediate, di Giannantonio baru berhasil membukukan empat podium dan belum sekalipun berhasil mencatatkan kemenangan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Penampilan Petronas SRT bagai Roller Coaster
Artikel berikutnya Lorenzo Gagal Penuhi Keinginan Yamaha

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia