Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Dilirik Petronas SRT, Schrotter Berharap Bisa Promosi ke MotoGP

Kursi panas Petronas SRT yang ditinggalkan Franco Morbidelli, menjadi incaran beberapa pembalap Moto2. Pernah dihubungkan dengan tim Malaysia itu, Marcel Schrotter berharap bisa naik ke MotoGP.

Marcel Schrotter, Liqui Moly Intact GP

Marcel Schrotter, Liqui Moly Intact GP

Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Intact GP itu berusia 28 tahun, sudah waktunya ia mendapat promosi ke level premier atau mungkin pindah ke jalur lain. Rencana tersebut sudah dipikirkannya bersama tim.

Ia melihat peluang bergabung dengan Petronas meski tipis. Apalagi Schrotter sudah kenal dengan bos tim tersebut Razlan Razali. Namanya pun disebut ada dalam daftar mereka, meski persaingan ketat mengadangnya.

“Kami mencari dari Moto2, dari peringkat satu sampai kesembilan di mana Xavi (Vierge) akan ada di sana. Beberapa tidak tersedia, tapi yang lain bisa direkrut, seperti Marco Bezzecchi, Joe Roberts dan Marcel Schrotter,” ucapnya dalam wawancara dengan MCN.

Schrotter, yang musim ini bertengger di peringkat keenam, tentu saja menaruh harapan besar. Seandainya, ia naik ke MotoGP, bisa mengembalikan animo penggemar Jerman setelah Stefan Bradl turun jadi test rider.

“Saya tidak bisa mengatakan lebih dari apa yang dikatakannya, bahwa saya ada dalam daftar. Ada kontak biasa, tapi beberapa tahun lalu. Anda selalu melihat apa yang mungkin, terutama sebagai pembalap Jerman terakhir, Dorna pasti suka melihat saya di MotoGP,” ujarnya dikutip dari Speedweek.

“Saya kenal dengan Razlan beberapa tahun ini, dia juga dekat dengan Jurgen (Lingg) pada kejuaraan junior. Meski Jurgen membicarakan tentang saya kepada Razlan dari waktu ke waktu. Saya juga berterima kasih kepada Jurgen bahwa mereka akan memberikan dukungan dalam hal ini. Sungguh menyenangkan kalau tim melihatnya. Jelas bahwa itu impian saya.”

Pembalap tersebut mengaku sudah bicara dengan Razali, tapi tetap realistis. Kemungkinan Petronas SRT memilih rider internal, seperti Xavi Vierge dan Jake Dixon juga terbuka, walau rapor mereka tidak terlalu mentereng dibanding Schrotter.

“Tahun ini, saya bicara dengan Razlan secara pribadi dan saya bertanya kalau sudah ada rencana untuk tahun depan. Terutama ketika Anda mendengar Jake Dixon mungkin jadi opsi, kemudian Anda tidak suka melihat itu,” ia mengungkapkan.

Baca Juga:

“Dalam hal berkendara, mungkin saya tidak pantas. Selama beberapa tahun ini, saya tidak mendapat hasil itu sendiri, meski kami kadang cukup bagus. Untuk masuk ke MotoGP, Anda harus konsisten ke tiga besar atau lima besar, yang mana saya tidak berhasil melakukan itu.

“Meski begitu, kami berada dalam posisi bagus di kejuaraan dengan penampilan konsisten, yang mana mungkin jadi masalah sama sekali. Dia bilang lihat top 9. Dua atau tiga dari mereka sudah diambil, kemudian tinggal sedikit yang tersisa. Mungkin dalam hal itu, paspor Jerman saya akan berguna untuk menegaskan diri saya terhadap Xavi dan pembalap lain.”

Schrotter dan Intact GP akan menentukan langkah ke depannya dalam beberapa pekan. Seandainya pintu ke MotoGP tertutup, ia sudah dapat tawaran dari dua tim World Superbike (WSBK).

“Di usia 28 tahun, saya tentu memikirkan masa depan. Kalau kami melihat kans MotoGP di mana pun, saya mau melakukan apa saja untuk itu. Di saat yang sama, kami kontak dengan satu atau dua tim Superbike untuk melihat apakah bisa membuat rencana di masa depan,” ucapnya.

“Tim saya tahu itu, saya katakan berkali-kali bahwa saya tak akan balapan di Moto2 ketika usia 30 tahun atau lebih. Superbike punya potensi lebih bagi saya. Rencana utama saya bertahan di paddock.

“Saya harus menunggu hingga kami tahu seberapa besar peluang. Saya kira Spielberg jadi sangat penting sekarang, bukan hanya dari sisi hasil, tapi juga untuk evaluasi. Apa kesempatannya, ke mana pergi, agar punya kepastian dan tidak membiarkan tim lain menunggu.”

Marcel Schrotter, Liqui Moly Intact GP

Marcel Schrotter, Liqui Moly Intact GP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bezzecchi Bimbang Diminati VR46 dan Petronas SRT
Artikel berikutnya Petrucci: Gardner dan Fernandez Pantas Berada di MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia