Distribusi Ducati Desmosedici untuk MotoGP 2023
Memiliki delapan pembalap MotoGP di bawah naungan, Ducati harus adil dalam membagi Desmosedici GP. Mereka sudah menentukan distribusi motor untuk musim depan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pabrikan asal Borgo Panigale menguasai dua pertiga grid untuk pertama kalinya sejak 2016. Selain tim pabrikan, mereka punya waktil dari tiga skuad satelit, Pramac Racing, Gresini Racing dan VR46 Racing Team.
Musim ini, ada tiga spesifikasi motor Ducati. Francesco Bagnaia dan Jack Miller diberi GP22 dengan mesin hibrida musim 2021-2022. Sebelumnya, pada putaran awal, mereka menggunakan mesin spek terbaru tapi tidak membuahkan hasil maksimal.
Rider Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco, dimodali prototipe 2022, sedangkan pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio, diberi motor spek 2021.
Ada perbedaan antara dua pembalap VR46 Racing, Luca Marini dan Marco Bezzecchi. Adik Valentino Rossi mendapat GP22 dan rekannya memakai GP21.
Perubahan terjadi setelah line-up MotoGP 2023 tersusun. Autosport mengetahui bahwa Ducati mengadakan pertemuan dengan petinggi Gresini Racing dan VR46 pada Kamis (15/9/2022). Mereka membahas motor yang bakal dipakai para pembalap non tim pabrikan dan Pramac.
Mereka pun mengambil keputusan terkait pembagian motor untuk musim mendatang. Sebagai pembalap pabrikan, Bagnaia dan Bastianini tentu diberi amunisi terbaik, yakni motor edisi 2023.
GP23 juga akan dikendarai oleh Zarco dan Martin. Selain didukung modal kuat, mereka mampu mempersembahkan prestasi mengagumkan, yakni tim independen terbaik 2021 dan pembalap independen terbaik serta Rookie of the Year tahun yang sama.
Musim ini, Pramac Racing mengalami penurunan. Zarco melorot ke posisi kelima dan Martin peringkat ke-10.
Fabio Di Giannantonio, Gresini Racing
Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images
Sementara itu, duo Gresini Racing, Di Giannantonio dan Alex Marquez diwarisi GP22. Marini tetap menggunakan motornya sekarang dan Bezzecchi dapat motor musim ini.
Ducati menempatkan empat pembalap dalam enam besar klasemen, dengan Pecco Bagnaia sebagai bintang. Pembalap Italia itu menjadi runner-up setelah memborong empat kemenangan beruntun.
Anak didik Valentino Rossi itu menjadi pesaing berat Fabio Quartararo dalam perebutan titel, setelah memangkas gap 30 poin.
Memiliki motor sebanyak itu di grid, sudah bisa ditebak kalau Ducati menjadi juara konstruktor. Mereka mengumpulkan 321 poin, lebih banyak 110 dari Yamaha.
Mereka bisa mempertahankan gelar tersebut untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, jika unggul 15 poin akhir pekan ini di Aragon.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments