Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jake Dixon Girang Mampu Finis pada Balapan Debutnya di MotoGP

Jake Dixon melakoni debut MotoGP di kandang sendiri, Sirkuit Silverstone, Inggris. Meskipun tidak meraih hasil memuaskan, setidaknya pembalap Moto2 itu mampu melewati garis finis.

Jake Dixon, Petronas Yamaha SRT

Jake Dixon, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Tim Petronas Yamaha SRT memplot Jake Dixon untuk mendampingi Valentino Rossi pada Grand Prix (GP) Inggris. Ia menggantikan posisi Franco Morbidelli yang masih absen akibat cedera lutut.

Kepercayaan Petronas SRT tidak disia-siakan Dixon, yang musim ini membalap di Moto2 bersama Tim Petronas Sprinta Racing, berhasil mengemban tugasnya, yakni untuk menyelesaikan balapan.

Sang rider memang tidak mampu memberikan poin sebab finis di posisi terakhir (P19), tepat di belakang Rossi. Tetapi Dixon seperti lulus ujian sekolah karena bisa menyelesaikan 20 lap.

Prinsipal Tim Petronas SRT Razlan Razali pun mengaku senang dan puas dengan kinerja pembalap 25 tahun tersebut pada debutnya mengendarai prototipe kelas premier.

Baca Juga:

"Itu merupakan pembaptisan luar biasa untuk Jake, saya yakin dia mendapatkan pengalaman yang menyenangkan untuk pertama kalinya balapan dalam kelas MotoGP di Grand Prix kandang," ujar Razali dilansir Speedweek.

Jake Dixon pun mengamini apa yang dilontarkan bosnya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tampil di negeri sendiri dan bersaing dengan para pembalap terbaik Kejuaraan Dunia Balap Motor rasanya luar biasa.

"Benar-benar pengalaman yang menyenangkan, bahkan jika saya berharap dapat hasil lebih bagus dari balapan. Tim telah melakukan pekerjaan dengan baik dan kami meningkat selama akhir pekan, tetapi balapan berada di luar kendali kami," kata Dixon.

"Saya merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam kualifikasi, setelah hanya beberapa lap, saya hanya tertinggal dua detik dari pembalap tercepat (Pol Espargaro)."

Saat balapan, Dixon mengakui bahwa minimnya grip menjadi masalah utama. Namun ia tidak sendirian mengalami problem tersebut. Valentino Rossi pun menderita karena hal serupa.

"Saya merasa baik dan kuat sepanjang akhir pekan. Dengan kecepatan yang saya miliki, saya bisa mengimbangi pembalap di grup belakang," Dixon menuturkan.

Jake Dixon, Petronas Yamaha SRT

Jake Dixon, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sayangnya, saya tidak punya feeling yang sama saat balapan dan grip-nya berbeda. Itu sedikit membuat frustrasi," ungkap pembalap asal Dover, Inggris, tersebut.

Terlepas dari masalah yang dialaminya, akhir pekan lalu adalah momen bersejarah Jake Dixon. Bisa menjalani debut MotoGP di negeri sendiri tentu spesial. Apalagi balapan disaksikan 142.000 penonton selama tiga hari.

"Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada penggemar (MotoGP) di Inggris. Sorak-sorai di setiap putaran sangat fantastis dan itu memunculkan perasaan luar biasa. Sangat menyenangkan melihat tribune penuh di Silverstone."

Bukan tidak mungkin dia akan menikmati perasaan yang sama pada putaran ke-13 MotoGP 2021 di Aragon, September nanti. Pasalnya belum jelas kapan Franco Morbidelli akan comeback.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fabio Quartararo Tak Akan Ubah Pendekatan meski Sudah Unggul Jauh
Artikel berikutnya Sulit Kejar Fabio Quartararo, Johann Zarco Alihkan Fokus

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia