Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Domenicali: Gelar Bagnaia Lebih Manis daripada Stoner

CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali, membandingkan dua titel MotoGP yang dipersembahkan Casey Stoner dan Francesco Bagnaia. Menurutnya, Pecco lebih baik.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Casey Stoner

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pada musim 2022, Ducati mampu memetik hasil kerja keras. Untuk pertama kalinya, tim Borgo Panigale menggondol juara MotoGP dan WSBK di tahun yang sama. Prestasi seperti itu tidak mungkin tercapai sepuluh tahun yang lalu ketika Claudio Domenicali baru terpilih sebagai CEO baru.

Itu adalah masa setelah era Valentino Rossi. Ducati pun mengubah konsep Desmosedici GP, menggunakan rangka aluminium dan jauh tertinggal dari sudut pandang olahraga. Segalanya tidak berjalan dengan baik di WSBL.

Pada musim 2013, 1199 Panigale melakukan debutnya. Bersama dengan Althea, Ducati mengalami musim yang buruk.

Domenicali mengenang masa sulit. "Kami telah keluar dari jalur dan sedang mereposisi diri kami sendiri. Hal ini membutuhkan investasi yang signifikan, tidak hanya dari sudut pandang keuangan, tetapi juga dari segi personel,” ucapnya dikutip dari GPOne.

"Keputusan terpenting adalah merestrukturisasi departemen balap dan merekrut Gigi Dall'Igna. Itu adalah kunci untuk memulai kembali.”

Baca Juga:

Dall'Igna menertibkan departemen balap Ducati dan meletakkan fondasi kesuksesan selanjutnya. Pada musim MotoGP 2016, Andrea Iannone merayakan kemenangan pertama Ducati sejak terakhir Casey Stoner mengunci podium tertinggi pada 2010.

Andrea Dovizioso berjuang untuk kejuaraan setahun kemudian dan menjadi runner-up tiga kali berturut-turut. Di WSBK juga, Ducati menemukan kekuatan lamanya dan secara teratur memenangi balapan.

Tetapi musim 2022 harus memastikan kesuksesan terbesar perusahaan hingga saat ini, gelar juara dunia di MotoGP dan WSBK.

"Itu adalah musim yang tak terlupakan. Kami belum pernah mencapai hasil seperti ini. Itu membuat kami sangat bangga," kata Domenicali.

CEO Ducati ini menyebut gelar MotoGP 2022 sebagai kesuksesan yang lebih manis daripada gelar pertama 15 tahun lalu.

"Berbeda dengan 2007, ketika kami merebut gelar MotoGP bersama Stoner. Saat itu sudah jelas sebelum balapan terakhir. Sukses bersama Pecco lebih menarik. Itu adalah balapan yang hebat. Itu membuatnya lebih baik lagi,” tuturnya.

Sejak akhir musim, para juara dunia Ducati telah menyelesaikan berbagai acara PR. Perayaan di Ducati tidak akan berakhir hingga Januari.

"Kami telah memutuskan untuk menikmati kesuksesan ini hingga 31 Januari dan kemudian mulai lagi. Semua orang akan memulai lagi dan kami harus membuktikan bahwa kami pantas mendapatkan banyak pujian yang telah dilontarkan di seluruh dunia," kata Domenicali.

Race winner Casey Stoner celebrates

Race winner Casey Stoner celebrates

Foto oleh: Ducati Corse

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marini Desak Ada Batasan Berat Motor dan Pembalap di MotoGP
Artikel berikutnya Upaya Pengelola Montmelo untuk Tingkatkan Jumlah Penonton Musim 2023

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia