Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Doohan dan Mamola: "Rossi adalah produk terbaik”

Dalam wawancara ekslusif bersama dengan Motorsport.com, Mick Doohan dan Randy Mamola bicara soal topik panas di MotoGP – dan mengapa Valentino Rossi adalah produk terbaik dari semua pembalap untuk Yamaha.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Pekan lalu, Red Bull sukses menggelar balapan MotoGP untuk yang pertama kalinya. Perusahaan minuman asal Austria itu membangun kabin kayu di pintu masuk paddock untuk para tamu terkenal.

Di sana, Motorsport.com hadir dan berkesempatan mewawancarai lima kali juara dunia 500cc, Doohan dan juara Grand Prix, Mamola tentang topik panas di kejuaraan ini.

Marc Marquez  mengalami kecelakaan dalam sesi Free Practice 3 di Austria, dan dia pun harus ke rumah sakit...

RM: Dani (Pedrosa) terlalu melebar dan kami melihat situasi sama dengan Tikungan 1 di Austin, di mana ia terjatuh dan menabrak (Andrea) Dovizioso.

MD: Marc sangat cepat di titik ini, dan jika Dani tidak ada di sana, tidak ada yang akan terjadi. Itu adalah hal buruk dan ia (Pedrosa) beruntung tidak mencederai dirinya sendiri.

Hingga titik itu, ada banyak orang yang berpikir mustahil bagi Marc untuk kehilangan gelar juara, tapi kami baru menjalani setengah musim. Jelas ia (Marquez) memiliki keuntungan besar, tapi semuanya mungkin.

Apakah Anda berpikir bahwa hal terbaik yang bisa Marquez lakukan sekarang adalah balapan dengan bertahan?

MD: Marc tidak bisa melakukan itu. Dia harus fokus untuk menjaga jarak, dan jika memungkinkan, memperlebarnya. Karena mengingat bagaimana kita memasuki momen penentu kejuaraan pada saat ini.

Tidak mudah untuk memutuskan strategi dalam kondisi seperti itu. Saya pikir Marc memberikan segala yang dia miliki, dan kecelakaan terakhir adalah contoh terbaik bagaimana dia menekan.

RM: Anda dewasa seiring berjalannya waktu, tapi saya tidak berpikir dia pada strategi bertahan. Apa yang terjadi pada titik tertentu adalah dia membiarkan disalip jika berpikir bahwa bertarung terlalu berisiko. Dan itu terbayar karena Valentino dan Jorge (Lorenzo) telah membuat kesalahan.

Anda harus tetap mengingat bahwa Marc belum menang, dan pria di sebalah saya ini (menunjuk kepada Doohan), mengetahui lebih baik dari yang lain ketika ia kehilangan gelar juara karena kecelakaan dan harus absen di banyak Grand Prix pada 1992.

MD: Tepat. Tidak ada yang berakhir hingga hitungan matematika mengonfirmasikannya. Dengan banyak balapan ke depan, ada terlalu banyak poin untuk diraup. Jika Marc absen balapan atau mencetak nol poin, kejuaraan pun terbuka lagi.

RM: Kita juga harus tetap mengingat, dan kami telah melihat bahwa Honda bahkan berada di belakang Yamaha dalam hal top speed. Kami melihatnya di Mugello, di mana Jorge mengalahkan Marc berkat hal tersebut, sesuatu yang tak terpikirkan hingga musim ini.

Selain itu, saya ingin melihat apa yang terjadi pada final musim, di Jepang, Australia dan Malaysia, di mana Lorenzo selalu tampil baik. Itu akan menempatkan Marquez dalam tekanan.

Apa yang Honda sedang coba lakukan, secara logis, adalah untuk meningkatkan titik terlemah dari motor. Tapi itu tidak mudah mengingat ada regulasi pembekuan pengembangan mesin.

Apa dampak kedatangan Michelin dalam semua hal ini?

RM: Ini tahun pertama Michelin setelah era Bridgestone, dan kami telah melihat banyak pembalap yang biasanya andal justru lebih sering terjatuh.

Kami memiliki situasi lebih stabil dengan Bridgestone, tapi sekarang ada perubahan regulasi dan standar elektronik yang telah diperkenalkan. Bahkan Valentino melakukan kesalahan yang menyebabkan dia kehilangan banyak poin di Assen, dan kami akan melihat itu lebih banyak.

MD: Kondisi ini sama untuk semua pembalap, tapi beberapa ada yang beradaptasi lebih cepat atau lebih baik dari lainnya. Ban Michelin mungkin tidak seperti Bridgestone, tapi itulah yang ada dan Anda harus menghadapinya.

RM: Akan ada kasus di mana kita akan melihat satu pembalap dekat dengan posisi teratas, yang tertinggal di belakang dan kalah pada balapan berikutnya. Jelas tiga pembalap ini (Marquez, Rossi, Lorenzo) bertarung demi gelar juara lebih konsisten dari yang lain. Tapi sebagai contoh, di Assen dan Sachsenring, kita melihat Lorenzo kesulitan karena ban depan tidak memberikan dia feeling yang baik.

Bagaimana Anda menilai Rossi sejauh ini?

MD: Menakjubkan untuk melihat dia menyerang saat balapan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, dia mungkin beradaptasi lebih baik dari yang lain dengan ban baru ini, mengingat pengalaman yang dimilikinya dengan Michelin di masa lalu.

Apa yang luar biasa adalah ia telah melakukannya selama 20 tahun dan masih tampil ngotot. Ia terpaut jauh dari pemuncak klasemen, tidak finis beberapa balapan, tapi ini luar biasa bagus untuk olahraga karena ia masih di level itu dan menekan dirinya lebih keras dari sebelumnya.

RM: Dia lapar, dan itulah ironi: dia lebih lapar dari sebelumnya meskipun telah balapan untuk waktu begitu lama. Anda tidak bisa lupa bahwa dia memiliki tim VR46 untuk para pembalap muda. Berlatih bersama mereka membuat dia tetap muda dan ambisius.

Di sana, tempat mereka berlatih di ranch Tavullia, mereka mengendarai motor yang sangat bertenaga dan di atas permukaan licin. Tanpa adanya grip (daya cengkeram). Dan itu kondisi persis sama dengan yang kita lihat di banyak trek tahun ini.

Apakah Anda berpikir Yamaha telah melakukan hal tepat dengan melepaskan Lorenzo ke Ducati?

MD: Saya tidak tahu apakah Jorge yang memutuskan untuk pergi atau tim yang memutuskan, tapi itu sudah jelas bahwa Yamaha dan Valentino bekerja sangat baik bersama.

Rossi adalah raksasa pemasaran, dia produk terbaik dari semua pembalap. Sejauh yang diketahui Lorenzo, dia mungkin berpikir waktunya telah tiba untuk perubahan setelah Rossi kembali ke Yamaha dan membuat posisinya berbeda. Ducati banyak meningkat, jadi dia bisa tampil baik.

RM: Saya telah katakan beberapa kali, bahwa memiliki dua raksasa di garasi yang sama, dan mereka saling berkonfrontrasi setiap waktu itu tidak ideal.

Ini adalah situasi yang unik. Tapi saya pikir ini positif karena dengan begini kita akan melihat sesuatu yang berbeda, baik Jorge di Ducati dan Vinales berdampingan dengan Rossi.

Dalam hal ini, bagaimana Lorenzo dan (Casey) Stoner akan cocok satu sama lain?

MD: Saya tidak berpikir mereka akan memiliki masalah. Ducati mempercayai penuh Lorenzo dan Stoner telah melakukan hal yang sangat positif bagi tim: katakanlah dia satu-satunya yang telah berhasil mendapatkan dirinya berkenalan dengan motor (Ducati).

Saya yakin dia akan membantu Jorge, tapi saya tidak berpikir dia akan mencuri perhatiannya. Casey berada di belakang, jadi tidak masalah apa yang dia lakukan karena dia tidak akan mencetak poin. Dia ada di sana untuk membantu.

RM: Casey senang Jorge ada di Ducati tahun depan. Itu bukan berarti dia tidak menghormati (Andrea) Iannone dan (Andrea) Dovizioso. Ini hal baik memiliki pembalap baru yang akan datang. Stoner akan membantu sebanyak yang ia bisa.

Perbedaannya adalah ketika ia (Stoner) balapan, tujuannya untuk menghancurkan semua rival-rivalnya, dan sekarang perannya tidak ada hubungannya dengan itu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FP2 MotoGP Brno: Meski terjatuh, Marquez mampu tampil tercepat
Artikel berikutnya FP3 MotoGP Brno: Lorenzo pecahkan rekor lap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia